Legislator Riau Datangi Pasien Terlantar Di RSUD

id legislator riau, datangi pasien, terlantar di rsud

Legislator Riau Datangi Pasien Terlantar Di RSUD

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator Komisi E DPRD Riau, Muhammad Adil mendatangi pasien yang sebelumnya diberitakan diterlantarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad untuk sekaligus mengklarifikasi peristiwa yang sangat disayangkan itu.

"Saya sudah lihat dan tidak sampai hati melihatnya lama tidak diberi obat. Tampaknya inilah ciri khas Rumah Sakit Arifin Achmad, manajemennya suka menelantarkan pasien. Mentang-mentang orang tidak mampu diterlantarkan," katanya saat melihat pasien itu, Jelita (44) yang sudah di ruang penanganan luka bakar, Senin.

Selanjutnya, kata dia, hal ini akan segera disampaikannya kepada Ketua Komisi E agar dilakukan pemanggilan kepada Direktur RSUD. Menurutnya, ini adalah RSUD tidak serius menangani pasien.

Padahal, lanjutnya, sebelum ini dalam kesempatan rapat dengar pendapat dengan RSUD hal serupa sudah diwanti-wanti agar jangan sampai terjadi lagi. Tapi, ini terjadi lagi sehingga menurut dia seharusnya manajer terkait hal itu diganti saja.

"Saya yakin kita sudah tegas, kalau memang yang di bagian ini tidak mampu ya diganti sajalah," ucapnya.

Jelita sendiri merupakan pasien Jamkesda yang mengalami luka bakar sejak 2007 silam. Diketahui kondisi sebelumnya diterlantarkan di rumah sakit ini dan hanya tidur beralaskan tikar.

"Tolong saya di sini Pak, kepada siapa lagi saya akan mengadu pak. Seminggu lebih saya diterlantarkan pihak rumah sakit, baru malam tadi saya dirawat di ruang inap ini," cerita Jelita kepada M.Adil yang saat ini tengah dirawat di Gedung Baru Ruang Inap RSUD Arifin Ahmad.

Adapun bagian tubuh pada istri Juniar Silaban ini yang paling parah terkena luka bakar terletak di bagian tangan kanannya. Ibu tiga anak ini pun mengatakan, kondisi tangan kanannya tidak bisa diangkat dan rasa nyeri terus dialaminya.

"Dari malam tadi sampai sekarang, dokter cuma memberi perban di tangan kanan saya. Obat-obatan lain tidak dikasihnya, pil pun tidak ada. Apa artinya kalau obat luar dikasih tapi obat dalam tidak dikasih," ujarnya sambil meneteskan air mata.