Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Provinsi Riau mengkaji penyerahan pengelolaan sampah di wilayah itu kepada pihak swasta guna memaksimalkan penanganannya khususnya pengangkutan dari pemukiman ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Tahun ini sistem persampahan akan berubah signifikan tidak lagi dilakukan pemerintah," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan selama ini pengangkutan sampah di Pekanbaru masih dilakukan pemerintah dari tingkat kelurahan hingga Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru sehingga belum maksimal yang berakibat penumpukan sampah di pemukiman dan tempat pembuangan sementara (TPS).
Tidak jarang setiap hari pengangkutan tidak tuntas, bahkan sampah bisa bermalam menanti diangkut keesokan harinya. Apalagi, katanya, kondisi jumlah penduduk yang semakin meningkat saat ini, membuat jumlah sampah di wilayah itu mencapai 1.000 ton per hari.
Maka dari itu, kata dia, perlu dilakukan pengalihan pengelolaan ke swasta. Termasuk penyusunan managemen retribusi dari tingkat bawah hingga atas.
"Kami harus kaji bagaimana efektifnya pengelolaan oleh swasta," katanya.
Dia mengaku dalam kajian itu, pihaknya juga akan menetapkan kebijakan retribusi sampah ke depan karena dengan potensi jumlah sampah yang cukup besar di Pekanbaru, diharapkan bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Ia mengakui selama ini retribusi sampah dari masyarakat tidak terpantau dengan baik sehingga sering tidak mencapai target.
"Dengan hasil kajian baru ini, selain pengelolaan sampah jauh lebih baik, juga bisa menambah retribusi," katanya.
Dia menargetkan anggaran untuk pembiayaan ini akan dimasukkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pekanbaru pada tahun 2015 akan melakukan lelang investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTGS) di Muara Fajar, guna mengatasi masalah sampah di ibukota Provinsi Riau itu.
"Kami menunggu Pemkot Pekanbaru membuka lelang itu," kata Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Heri Susanto.
Dia menjelaskan lelang itu untuk mencari investor yang berminat dalam pengelolaan limbah atau sampah yang menumpuk di TPA Muara Fajar, Pekanbaru.
Dengan teknologi yang dimiliki investor, papar dia, sampah bisa diolah menjadi energi listrik sehingga selain bisa mengatasi penumpukan sampah, sekaligus mengatasi atau mengurangi krisis listrik di Riau.
"Pemkot melelang investasi karena butuh dana banyak untuk membangun pembangkit," kata dia.
Diharapkan, investor yang menang nantinya akan menggandeng badan usaha milik daerah (BUMD) dalam hal ini Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan untuk Kerja Sama.
Dia memaparkan sebelum lelang Pemkot Pekanbaru akan membentuk Tim Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) yang beranggotakan, Bappeda, DKP, Asisten II dan Kabag Perekonomian.
Selanjutnya tim akan menyeleksi usulan termasuk hasil studi kelayakan yang diajukan calon investor.
Dia berharap proses itu akan bisa selesai hingga pertengahan tahun 2015 sehingga PLTS bisa dibangun. "Lelang akan di umumkan melalui media," katanya.
Tahap awal pembangunan, kata dia lagi, akan menghasilkan listrik tiga Megawatt (MW) dulu, setelah ada kemajuan dan berhasil akan terus ditingkatkan produksinya hingga target 15 MW, dengan total investasi Rp240 miliar hingga Rp270 miliar.
Berita Lainnya
Pemko Pekanbaru gesa perbaikan infrastruktur
09 March 2024 11:40 WIB
Pemkot Pekanbaru bangun 68 rumah layak huni tahun ini
10 February 2024 21:31 WIB
Pemkot Pekanbaru usulkan 23 ranperda untuk tahun 2024
15 November 2023 16:07 WIB
Rp500 juta untuk akreditasi puskesmas di Pekanbaru
12 October 2023 6:45 WIB
Ada Pekan Maulid Festival di Pekanbaru
06 October 2023 6:03 WIB
Pekanbaru mulai bongkar gedung MPP yang terbakar
28 September 2023 15:24 WIB
Pemerintah Kota Pekanbaru entaskan 3.500 jiwa kemiskinan ekstrem
25 September 2023 14:02 WIB
Pekanbaru targetkan angka prevelansi stunting turun menjadi 10 persen
23 September 2023 7:35 WIB