Pekanbaru Masih Minim Sarana Penunjang Bagi Disabilitas

id pekanbaru masih, minim sarana, penunjang bagi disabilitas

Pekanbaru Masih Minim Sarana Penunjang Bagi Disabilitas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru saat ini dinilai masih kurang memperhatikan kelengkapan sarana penunjang bagi masyarakatnya yang berkebutuhan khusus atau disabilitas, ini terbukti dari masih minimnya fasilitas khusus yang disediakan ditempat umum.

"Sudah ada tetapi masih minim dan belum sesuai standar kebutuhan disabilitas," kata Ketua Specialis Olimpik Indonesia (SOIna) Pekanbaru, Tur Sulaiman, di Pekanbaru, Selasa.

Dia menjelaskan sarana khusus untuk disabiitas baru terdapat pada beberapa gedung yang besar dibangun swasta seperti hotel, perkantoran besar dan beberapa pemerintah. Tetapi belum semua merata. Sementara tempat lainnya, seperti kantor pos, sekolah, bank, pasar, swalayan, bahkan rumah sakit, halte, angkutan umum, trotoar dan sebagainya belum menyediakannya.

Sementara diakui dia, orang yang berkebutuhan khusus ini di Pekanbaru jumlahnya yang tercatat dengan alamat jelas di Dinas Sosial mencapai 1.023. Sementara yang tidak tercatat karena sebagai pendatang jumlahnya dua kali lipat.

Apalagi Pekanbaru akan tumbuh menjadi kota Metropolitan, berarti seiring itu juga jumlah masyarakat disabilitas akan bertambah. Jika sarana khusus bagi mereka tidak dilengkapi pemerintah sesuai dengan amanat undang-undang adalah tugas pemerintah memberdayakan mereka. Maka dikhawatirkan akan timbul masalah baru bagi orang berkebutuhan khusus ini nantinya dalam mendapatkan pelayanan yang sama, bukan tidak mungkin kehidupan mereka akan diselimuti kemiskinan akibat tidak bisa beraktifitas.

Selama ini kata dia, mereka yang menyandang disabilitas masih dibantu dalam melakukan aktifitasnya, karena standar sarana yang di sediakan pemerintah belum sesuai dengan kebutuhan. Sementara tidak selamanya mereka bisa memiliki pendamping yang akan mengantar ke tempat tujuan.

Seperti di kota Jakarta, dia mencontohkan, sudah banyak fasilitas umum yang menyediakan sarana bagi disabilitas. Sementara di Pekanbaru bisa dihitung itupun sering tidak sesuai standar.

"Misalkan akses tangga miring untuk kursi roda pada sebuah gedung. Kemiringannya selama ini masih tidak pas sehingga pengguna kursi roda masih harus dibantu," kata dia mencontohkan.