Mentan Panen Padi Ladang Di Kepulauan Meranti

id mentan panen padi ladang di kepulauan meranti

 Mentan Panen Padi Ladang Di Kepulauan Meranti

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen padi di ladang tadah hujan Desa Bina Maju Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu, sekaligus meninjau kondisi pertanian di daerah pesisir Provinsi Riau.

Menteri Pertanian tiba di Pekanbaru pada Rabu pagi, dan langsung menuju Kepulauan Meranti menggunakan helikopter. Turut bersama rombongan Mentan adalah Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir, dan Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad.

Mentan mengaku terkejut melihat Kepulauan Meranti ternyata memiliki potensi padi dari ladang tadah hujan apalagi sebagian wilayahnya berkarakteristik lahan gambut. Selain itu, selama ini Meranti juga lebih dikenal dengan potensi komoditas sagu yang sudah diekspor ke mancanegara. "Saya kagum sekali," katanya.

Dalam kunjungannya itu, Mentan Amran Sulaiman menyerahkan bantuan traktor dan dana pembinaan untuk petani setempat. Amran juga memberi kesempatan kepada petani untuk berdialog langsung.

Hal ini terlihat tidak disia-siakan oleh petani setempat yang langsung menumpahkan keluhan mereka tentang kondisi pertanian setempat. Para petani langsung mengeluhkan lambatnya distribusi pupuk bersubdisi ke daerah itu.

Petani Meranti mengeluhkan pupuk bersubsidi selalu baru tiba di daerah tersebut pada bulan Oktober, sedangkan petani membutuhkan pupuk pada masa tanam yakni di bulan Juli.

"Jadi pupuk bersubsidi baru tiba di tempat ini terlambat tiga bulan. Seharusnya, maksimal pupuk itu petani terima di bulan Mei sebelum masa tanam," kata seorang perwakilan petani setempat.

Selain itu, perwakilan petani Meranti juga mengeluhkan masuknya beras impor dari Vietnam dan Thailand ke daerah tersebut. Akibatnya, harga beras dari ladang setempat selalu tertekan dan sulit bersaing dengan kualitas beras impor.

"Ketika harga beras di tingkat pengepul di Jawa sudah Rp12 ribu per kilogram, di Meranti justru harganya jauh lebih rendah hanya Rp6.000 karena harus bersaing dengan beras impor tadi," keluh petani.

Menanggapi hal tersebut, Mentan Amran Sulaiman berjanji akan memperhatikan Distibusi pupuk bersubsidi agar dipercepat ke daerah-daerah pesisir dan pedalaman. "Saya janji tentang pupuk nanti harus sudah datang sesuai jadwal masa tanam," katanya.

Hanya saja, Amran tidak berkomentar tentang perbedaan harga beras yang mencolok di daerah pesisir Riau itu karena masuknya beras impor. Sejatinya, setiap daerah yang sudah swasembada beras harus diproteksi dari masuknya beras impor agar tidak merugikan petani lokal.