Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan perhatian terbesar pemerintah melalui APBN diberikan untuk pengembangan sektor pertanian, yang mencapai lebih dari Rp22 triliun guna mewujudkan swasembada pangan dan melepaskan ketergantungan pada beras impor.
"Dana sebesar itu hanya khusus untuk pertanian. Kita semuanya ingin pangan nasional bangkit, dan tentunya tidak rela generasi kita bergantung pada impor yang akhirnya hanya mewariskan penderitaan. Negara kita adalah negara merdeka dan berdaulat, maka juga harus berdaulat pangan," kata Mentan kepada pers di Pekanbaru, Rabu (4/3) malam.
Ia mengatakan, dengan alokasi dana sebesar itu, Kementan berkomitmen untuk memenuhi apa yang memang dibutuhkan oleh para petani. Bahkan sebagai bentuk kecintaan terhadap petani, dirinya memotong biaya hotel, perjalanan dinas, operasional kantor, serta kegiatan seremoial guna membantu para petani.
"Ini bedanya Kementerian Pertanian sekarang, apa yang dibutuhkan dan diminta oleh petani, bukan apa yang diprogramkan oleh keinginan pemerintah. Pola kita harus berubah dan mindset kehidupan para petani juga mesti berubah," katanya.
Selama empat bulan setelah dilantik menjadi Menteri Pertanian, kata Arman, dirinya telah mengambil sejumlah kebijakan strategis, salah satunya pengadaan 10.000 unit traktor yang disebar ke seluruh indonesia.
"Ini pertama kali sejak Indonesia merdeka," katanya.
Termasuk soal kebijakan pelarangan impor beras, Arman menegaskan dengan keseriusan para petani, maka produksi beras dalam negeri cukup tanpa harus impor dari negara lain. Kalau beras impor membanjiri Indonesia, maka para petani bisa bangkrut total.
Amran mengatakan, selama ini ada triliunan rupiah kerugian negara akibat salah pola dan pikir. Bila dulu pupuk beli pakai tender, maka sekarang tidak ada tender untuk pengadaan pupuk.
"Ini terjadi di seluruh Indonesia, tanaman tidak bisa menunggu tender. Kami sudah teken kesepakatan bersama Kapolri, Jaksa Agung dan BPKP. Kalau cerita masalah pangan jangan dipersulit, lebih baik dipermudah," katanya.
Mentan juga mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk kedaulatan pangan nasional. Seluruh pemda diharapkan memiliki program yang sejalan untuk membebaskan negara ini dari ketergantungan beras impor.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pihaknya juga telah mendorong seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Riau agar memulai membuka lahan pertanian khususnya padi.
"Dan ini telah dilaksanakan oleh sejumlah daerah kabupaten yang ada di Riau. Hasilnya baik," katanya.
Beberapa daerah yang dimaksuk Plt Gubernur Riau adalah Kabupate Kepulauan Meranti, Siak dan Kabupaten Kampar. Khusus di Kampar, bahkan pemda setempat kian gencar menjalankan program pertanian yang sejalan dengan program pusat.
Bupati Jefry Noer tidak hanya mengedepankan target swasembada pangan, namun juga sejalan dengan pengentasan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
Berita Lainnya
Mentan Andi Amran memastikan pasokan beras kondisi aman hingga Mei
09 March 2024 16:20 WIB
Mentan koordinasi ke KemenPUPR atasi lahan pertanian terdampak banjir di Jawa Tengah
13 February 2024 14:15 WIB
Mentan Andi Amran bantu sarana pertanian korban banjir di Jateng Rp30 miliar
12 February 2024 15:16 WIB
Mentan: NTB berhasil menyumbang produksi padi sebesar 880,99 ribu ton
25 January 2024 13:12 WIB
Mentan Andi Amran ancam cabut izin distributor pupuk subsidi yang endapkan stok
24 January 2024 16:12 WIB
Mentan Amran Sulaiman sebut produksi beras aman karena ada percepatan tanam
09 January 2024 15:11 WIB
Ombusman apresiasi Mentan Andi Amran siapkan dana pribadi untuk penyediaan benih
23 November 2023 17:01 WIB
Kementerian Pertanian lakukan akselerasi tanam untuk tekan impor dampak El Nino
18 November 2023 12:42 WIB