BPPT Tabur 6,2 Ton Garam Di Riau

id bppt, tabur, 62 ton, garam di riau

 BPPT  Tabur 6,2 Ton Garam Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengkajian Penerapan Tekhnologi (BPPT) dalam beberapa pekan terakhir telah menabur sebanyak 6,2 ton garam untuk penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan sebagai upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Kemarin tim masih menargetkan penyemaian di daerah Pesisir Timur Riau. Hingga kini total sudah 6,2 ton garam ditabur di atas Riau," kata Koordinator Lapangan TMC Pekanbaru, Sutrisno kepada pers di Pekanbaru, Kamis.

Secara tekhnis, lanjut dia, BPPT akan menyemai fokus di lokasi yang terdapat titik panas dan titik kebakaran lahan dengan catatan di lokasi tersebut ada awan layak semai.

Namun jika tidak, katanya, tim akan menyemai awan di sekitar lokasi "hotspot" agar hujan dapat menambah kelembaban tanah yang bisa berfungsi untuk meredam munculnya titik api baru akibat rembesan lahan yang terbakar.

"Kemarin kami sudah menyemai dua ton garam dengan menggunakan pesawat Cassa 212-200 versi Rain Maker dengan target penyebaran garam dilakukan di atas wilayah Kota Dumai dan Rokan Hulu," katanya.

Hal itu dilakukan karena menurut Sutrisno, hasil pantauan di dua daerah tersebut terdapat titik kebakaran lahan yang cukup luas.

Sejak penyemaian pertama dan kedua, kata dia, keberadaan awan Riau didominasi bagian tengah dan bagian barat. Sedangkan hotspot atau titik panas berada dominan di wilayah Pesisir Timur Riau.

"Kebetulan pada penyemaian ketiga, potensi awan di pesisir timur Riau mulai ada, maka penyemaian awan hari ketiga kami fokuskan ke sana yang ada awan layak semai," katanya.

Secara teori, sambung Sutrisno, di lokasi "hotspot" biasanya relatif lebih sulit terbentuk awan potensial. Hal ini disebabkan karena kondisi di lokasi itu pasti relatif kering dan panas. Kemudian adanya partikel-partikel asap di lokasi kebakaran lahan juga menghambat pertumbuhan awan.

Menurut catatan Tim Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau, sejauh ini Karhutla masih terus terjadi di sejumlah wilayah khususnya bagian Pesisir Riau meliputi Kabupaten Bengkalis, Meranti dan Kota Dumai.

Selain melakukan upaya hujan buatan, pemadaman juga dilaksanakan menerapkan bom air (watter bombing) menggunakan heliopter dan lewat jalur darat.