Sinarmas Klaim Kebakaran Lahan Ulah Oknum

id sinarmas klaim kebakaran lahan ulah oknum

 Sinarmas Klaim Kebakaran Lahan Ulah Oknum

Pekanbaru,(Antarariau.com) - PT Arara Abadi Sinarmas Forestry Grup mengklaim kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar areal konsesi perusahaan akibat ulah oknum yang pada akhirnya mendatangkan kerugian besar bagi perusahaan.

"Banyak peristiwa kebakaran lahan di Riau itu terjadi akibat adanya aktivitas klaim kepemilikan lahan yang tidak sah. Kebakaran juga sering terjadi di lahan yang bersebelahan dengan lahan konsesi perusahaan," kata Humas PT Arara Abadi Sinarmas Forestry Nurul Huda kepada pers di Pekanbaru, Sabtu.

Ketika aktivitas klaim kepemilikan lahan ini terjadi, lanjut dia, maka oknum-oknum yang membuka lahan secara ilegal ini kerap melakukan praktik pembakaran.

Dia tidak menjelaskan oknum yang dimaksudkan.

Nurul mengatakan, banyak dari oknum tersebut tidak menyadari bahwa aktivitas pembakaran lahan itu berdampak negatif, dimana dengan adanya kekuatan angin, bara api bisa terbang dan menjangkau lebih luas lahan hingga turut membakarnya.

"Berdasarkan pengamatan kami selama ini, jangkauan bara api yang diterbangkan angin itu bisa sejauh 600 sampai 1.200 meter dari titik kebakaran awal. Bahasa umumnya dinamakan api loncat dan ini mengancam lahan perusahaan," katanya.

Sebelumnya dikabarkan kebakaran lahan kerap dilakukan oleh kelompok masyarakat namun diotaki oleh perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri.

Kebakaran lahan di Riau selalu terjadi setiap tahunnya sejak 17 tahun terakhir mengakibatkan jutaan hektare kawasan hutan beralih fungsi menjadi perkebunan dan HTI.

Sinarmas Grup merupakan salah satu perusahaan yang mendominasi penguasaan lahan di Riau untuk jadikan perkebunan kelapa sawit dan HTI.

Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meminta agar dunia usaha khususnya yang memiliki lahan konsesi untuk turut serta dalam mengatasi masalah Karhuta di Riau.

Humas PT Arara Abadi Sinarmas Forestry Nurul Huda mengatakan pihaknya senantiasa membantu upaya antisipasi Karhutla di Riau meski sejauh ini telah mengakibatkan biaya yang begitu besar.

"Berapa besar jumlah biaya yang dikeluarkan untuk antisipasi dan pemadaman kebakaran lahan ini saya kurang tahu pasti. Namun yang jelas cukup besar," katanya.

Ktika disinggung seberapa besar jumlah biaya tersebut jika dipersentasekan dengan pendapatan dari hasil perusahaan dalam mengelola kawasan hutan di Riau yang berjalan sejak berpuluh-puluh tahun, Nurul tidak bisa merincikanya.

"Ya jelas besar, karena tidakpun terjadi kebakaran di lahan perusahaan, atau terjadinya di lahan masyarakat yang ada di sekitar lahan perusahaan, kami tetap membantu upaya pemadaman," katanya