PDGI: Hanya 2,3 Persen Sikat Gigi Benar

id pdgi hanya, 23 persen, sikat gigi benar

PDGI: Hanya 2,3 Persen Sikat Gigi Benar

Bogor, (Antarariau.com) - Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Farichah Hanum MKES mengatakan hanya 2,3 persen penduduk Indonesia yang menyikat gigi dengan benar dari segi waktu dan cara.

"Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, 90 persen orang Indonesia sudah menyikat gigi. Namun, hanya 2,3 persen yang menyikat gigi dengan benar," kata Farichah Hanum di SD Babakanmadang 01 Kabupaten Bogor, Jumat.

Hanum mengatakan kebiasaan orang Indonesia dalam menyikat gigi perlu diubah. Karena itu, pada Hari Kesehatan Gigi Dunia 2015 yang jatuh pada 20 Maret, PDGI bekerja sama dengan PT Unilever Indonesia Tbk mencanangkan Gerakan 21 Hari Sikat Gigi di SD Babakanmadang 01 Kabupaten Bogor.

Gerakan tersebut dilaksanakan oleh 110 cabang PDGI di seluruh Tanah Air dengan melibatkan 1.180 dokter gigi dan 255 sd. Program tersebut juga merekrut siswa-siswi sd untuk menjadi "Dokter Gigi Kecil" sebagai duta Gerakan 21 Hari Sikat Gigi.

"Menurut hasil riset, sikat gigi dua kali pada pagi dan malam selama 21 hari efektif meningkatkan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut hingga 60 persen," tuturnya.

Senior Vice President Oral Care Unilever Group Marie-Anne Aymerich mengatakan penting untuk memulai kesadaran terhadap kesehatan gigi dan mulut sejak kecil. Karena itu, dia menilai "Dokter Gigi Kecil" dan Gerakan 21 Hari Sikat Gigi sebagai program yang baik.

"Kegiatan sikat gigi yang berulang selama 21 hari akan bisa menjadi kebiasaan. Dokter Gigi Kecil akan menjadi duta untuk berkampanye, tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga terhadap orang tua. Anak-anak merupakan duta yang terbaik karena tidak akan ada penolakan," katanya.

Marie-Anne mengatakan selama ini orang tua kerap menyuruh anaknya menyikat gigi pagi dan malam, tetapi mereka sendiri tidak melakukan hal tersebut. Karena itu, program tersebut juga harus menyentuh orang tua.

Sementara itu Presiden Federasi Dokter Gigi Dunia (FDI) Tin Chun Wong mengatakan merupakan hal yang penting untuk mengajari dan membiasakan anak-anak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut karena banyak penyakit sistemik yang berawal dari mulut.

"Apalagi perekonomian Indonesia semakin maju. Indonesia akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia, karena itu anak-anak sangat penting untuk masa depan," tuturnya.