BI: Kemandirian Pangan Kampar Ciptakan Pemerataan Kesejahteraan

id , bi kemandirian, pangan kampar, ciptakan pemerataan kesejahteraan

  BI: Kemandirian Pangan Kampar Ciptakan Pemerataan Kesejahteraan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau, Mahdi Muhammad, menilai program kemandirian pangan dan energi yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar sangat potensial untuk memberikan kesejahteraan masyarakat secara merata,

"Jika sudah mandiri, maka tidak perlu biaya yang besar untuk angkutan berbagai barang kebutuhan pangan tersebut. Selama ini, banyak kebutuhan pangan itu didatangkan dari luar daerah bahkan luar negeri, hal demikian tentu mendatangkan kerugian," kata Mahdi kepada pers di Pekanbaru, Kamis.

Mahdi sebelumnya telah berkunjung ke kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata yang berada di sekitar lokasi Hotel Tiga Dara, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.

Di kawasan P4S tersebut, Pemkab Kampar melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari pelatihan menjahit, perikanan, peternakan, dan pertanian.

"Yang paling saya kagumi adalah Program Desa dan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi. Program ini sangat baik dan jika berhasil, maka akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat secara merata," katanya.

Program kemandiriana pangan yang dijalankan Bupati Jefry Noer tersebut mengedepankan pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan berbagai kebutuhan rumah tangga yang lebih dari cukup. Mulai dari tanaman sayuran seperti bawang, cabai merah, jamur, hingga peternakan ikan dan sapi dimana kotorannya juga diolah menjadi biogas dan biourine.

"Biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi, mampu memberikan kemandirian energi. Masyarakat bisa memasak dan memanfaatkan penerangan menggunakan biogas tersebut," kata Mahdi.

Kemudian untuk biourine, lanjut dia, masyarakat tidak perlu membeli pupuk karena hasil kotoran cair hewan ternak itu mampu mempercepat pertumbuhan tanaman pangan.

"Ini adalah penghematan pengeluaran yang luar biasa. Jika masyarakat Kampar berhasil melakukan program ini, maka akan bisa menabung lebih banyak demi masa depan yang cerah," katanya.

Mahdi menjelaskan, bahwa program kemandiriana pangan dan energi Pemdakab Kampar kedepannya juga akan membuat mata uang rupiah hanya berputar atau beredar di sekitar daerah ini saja.

"Mau beli bawang, tidak perlu bawang impor. Begitu juga dnegan cabai, tidak harus didatangkan dari luar daerah. Dan yang terpenting adalah energi biogas yang mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk pupuk juga demikian, pemerintah tidak pusing lagi untuk menyiapkan subsidi, karena sudah ada biourine," katanya.

Berbagai program yang dijalankan Pemdakab Kampar terintegrasi di kawasan P4S sejauh ini telah menyedot perhatian berbagai pihak. Bahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sempat menyatakan kekaguman dengan program ketahanan pangan dan energi tersebut.

Bupati Kampar Jefry Noer menyatakan, berbagai program yang dijalankan selama ini adalah untuk percepatan mencapai 3 zero, yakni bebas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.

"Insya Allah, pada 2016 akhir mendatang, di Kampar sudah tidak ada lagi orang miskin, kecuali bagi yang tulang rusuknya panjang. Orang demikian adalah orang yang lebih dari pemalas. Diberikan pelatihan, diberikan pinjaman modal, tapi tidak juga berjalan, tentunya ada hal yang salah pada diri orang tersebut," katanya. *** (adv)