2015 Distan Pekanbaru Tanam Jagung Seluas 500 Ha

id 2015 distan, pekanbaru tanam, jagung seluas, 500 ha

2015 Distan Pekanbaru Tanam Jagung Seluas 500 Ha

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Pekanbaru mengatakan, tahun 2015 pihaknya akan melakukan penanaman jagung pada lahan seluas 500 hektare di kawasan pertanian di ibu kota Provinsi Riau itu.

"Pembiayaan bibit jagung dan pupuk sudah kita usulkan ke Kementerian Pertanian," kata Kepala Distan Pekanbaru, Edwar Yunus, di Pekanbaru, Minggu.

Ia menuturkan pihaknya kini sudah memilih kelompok tani yang akan menerima bantuan pusat tersebut. Demikian juga dengan kawasan yang akan dijadikan penanaman sudah ada yakni di Rumbai Pesisir dan Tenayan Raya.

"Nama-nama kelompok tani yang akan menerima usulan sudah kita ajukan ke Kementerian Pertanian untuk di verifikasi," terangnya.

Menurut dia, jika disetujui nantinya sistem penyaluran bantuan akan dilakukan Kementerian langsung melalui rekening kelompok tani.

Tujuan penanaman jagung di lahan seluas 500 hektare tersebut, papar dia, demi mewujudkan program swasembada pangan di seluruh Indonesia. Sesuai dengan target pemerintah pada tiga tahun mendatang.

Ini wujud dari instruksi Presiden, dimana daerah harus melakukan swasembada beras dan palawija sesuai potensi pertanian dan lahan yang ada.

"Pekanbaru tidak punya lahan persawahan, makanya pilihannya tanaman palawija yakni jagung," katanya.

Selain mengandalkan dana bantuan pusat, ia menuturkan, Pemko Pekanbaru melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 juga sudah menyediakan dana bagi penanaman jagung di lahan 5 hektare. Biaya untuk beli bibit dan pupuk ini di sediakan Rp50 juta.

"Diperkirakan dua minggu lagi sudah bisa ditanam, karena kita sudah lakukan pengadaan bibit dan pupuknya melalui Penunjukan Langsung (PL)," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak serta TNI AD untuk mewujudkan program swasembada pangan. TNI AD menyiapkan seluruh kekuatan termasuk Babinsa di seluruh Indonesia guna mendukung program tersebut.

Mentan menjelaskan, ada beberapa permasalahan utama yang dihadapi Indonesia sehingga swasembada pangan tidak kunjung terwujud di wilayah itu.

"Lima permasalahan itu adalah irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan penyuluhan. Jika itu dapat diselesaikan 3 tahun kita bisa swasembada pangan," kata Amran.

Amran menuturkan, selama ini irigasi di seluruh Indonesia hanya terpenuhi 52 persen dengan luas 3,3 juta hektare. Belum menyangkut pupuk dan benih. Permasalahan ini diminta harus diselesaikan bersama stakeholder lainnya.

"Alat mesin pertanian. Ada penurunan jumlah petani dari 31 juta 10 tahun terakhir tinggal 26 juta. Ini harus dengan cepat kita melangkah mengadakan alat mesin pertanian," katanya.