Pakar Prediksi 9 Juta Keluarga Terbebas Kemiskinan

id pakar prediksi, 9 juta, keluarga terbebas kemiskinan

Pakar Prediksi 9 Juta Keluarga Terbebas Kemiskinan



Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pakar pertanian Dr Soemitro Arintadisastra memprediksi tahun ini sebanyak 9 juta keluarga berpotensi terbebaskan dari kemiskinan jika pengubahan pola tanam padi dilakukan untuk menghasilkan produksi yang berlipat ganda.

"Selama ini penanaman padi di Indonesia dilakukan pada Oktober dan panen pada Maret. Hal demikian telah dilakukan sejak 50 tahun terakhir sehingga terjadi tujuh kekeliruan yang merugikan hingga ratusan triliun rupiah," kata Dr Soemitro kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Selasa.

Soemitro Arintadisastra merupakan mantan Kepala Biro Perencanaan BP Bimas selama lima tahun (1989-1994) kemudian mantan Direktur Bina Program Tanaman Pangan dan Holtikultura selama lima tahun (1994-1997), Staf Ahli Menteri Pertanian (1997-2009) merangkap Komisaris PT Pertani (1995-2002).

Ia menjelaskan tujuh kekeliruan akibat tanam padi pada Oktober dan panen di Maret tersebut diantaranya adalah produktivitas menjadi rendah, banyak serangan hama, bahkan mendatangkan kerugian mencapai Rp120 triliun setiap tahunnya selama 50 tahun.

Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan peningkatan angka kemiskinan yang didongkrak dari tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.

Kalkulasinya, kemiskinan pada 50 tahun itu mencapai 24 juta keluarga.

Untuk diketahui juga, lanjut dia, bahwa padi yang ditanam dan dipanen dimusim Oktober-Maret menyebabkan 75 persen tunas yang tumbuh menjadi tidak produktif atau hanya menghasilkan jerami.

"Jerami tersebut adalah parasit atau benalu sehingga pemupukan yang dilakukan para petani, sebanyak 75 persennya menjadi hilang percuma atau tidak terserap menjadi padi," katanya.

Penanaman padi yang mendapatkan sinar matahari cukup, atau ditanam pada periode Januari dan dipanen April, menurut Soemitra akan lebih baik karena tanaman akan melakukan assimilasi dan photosyntesa yang optimal.

Hal itu yang kemudian, lanjut dia, menyebabkan produksi menjadi tinggi bahkan empat kali lipat dibandingkan tanam padi pada Okotober-Maret.

"Hasilnya bisa lebih banyak bahkan mencapai 10 ton gabah per hektare," katanya.

Menurut dia, padi yang ditanam pada Januari dan dipanen April juga menghasilkan tunas yang produktif, atau seratus persen tidak memiliki tunas seperti benalu.

Artinya, kata Soemitro, efesiensi dan efektivitas pemupukan jauh lebih baik dan 400 persen lebih terserap dibandingkan dengan padi yang ditanam musim Oktober-Maret.

Temuan lainnya untuk mengurangi serangan hama menurut dia adalah dengan pola tanam serempak, yakni ip 300 dengan tanaman ketiga palawija.

"Jika hal demikian dilakukan secara serempak di seluruh daerah di Indonesia, maka bukan hanya mengantarkan Indonesia menjadi swasembada beras, namun juga bisa menjadi negara pengekspor. Bahkan potensi lainnya adalah, sebanyak 9 juta keluarga di negara ini akan terbebas dari kemiskinan," katanya.

Soemitro juga menyarankan agar pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) membangun gudang beras di setiap lumbung padi yang ada di berbagai daerah di tanah air.

Salah satunya, menurut dia, yakni di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

"Kawasan ini merupakan sentral industri pertanian di Kabupaten Kampar yang merupakan daerah penghasil pangan terbesar di Provinsi Riau," kata Soermitro.

Bupati Kabupaten Kampar Jefry Noer membangun kawasan P4S sebagai pusat pelatihan segala bidang pekerjaan mulai dari menjahit, peternakan, perikanan hingga pertanian.

Kawasan tersebut sejauh ini telah berhasil "mencetak" ribuan pengusaha, petani dan peternak yang andal bahkan beberapa di antaranya telah menerima pendapatan miliaran rupiah per bulan.

"Saya tidak akan puas jika masih ada masyarakat Kampar yang miskin dan pengangguran. Target saya adalah zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. Seluruh masyarakat Kampar harus sejahtera," kata Jefry Noer.

Dr Soemitro mengatakan pihaknya juga telah berkunjung ke kawasan P4S hingga menyatakan ketertarikan untuk membawanya ke daerah-daerah lainnya di Sumatera dan Kalimantan hingga Sulawesi.

"Kalau di Pulau Jawa sudah banyak lahan pertanian, namun juga akan dikembangkan program yang sama akan lebih baik," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga telah menyampaikan keberadaan kawasan P4S ke Menteri Pertanian di Jakarta serta mengajak jajaran Kementerian Pertanian untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

"Kawasan P4S sangat baik diterapkan di daerah lain karena menjadi sumber investasi segala bidang pekerjaan. Penciptaan SDM andal bisa dilakukan di kawasan ini," katanya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program-program yang dijalankan Pemkab Kampar dalam upaya membantu pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.

Dia mengatakan akan berkunjung kekawasan P4S Karya Nyata di Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar untuk mengetahui ragam program bidang pertanian di sana.