Rp16,9 Miliar Untuk Pemugaran Candi Muara Takus

id rp169 miliar, untuk pemugaran, candi muara takus

Rp16,9 Miliar Untuk Pemugaran Candi Muara Takus

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau tahun ini menganggarkan Rp16,9 miliar untuk pemugaran Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar guna memikat para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu dan sebagai destinasi wisata pada umumnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Said Syarifudin kepada pers di Pekanbaru pada Kamis menjelaskan, pemugaran ini untuk memelihara situs budaya yang selama ini penuh dengan sejarah di bumi lancang kuning. Selain itu untuk mendukung program dari Kabupaten Kampar yang ingin menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata.

"Kampar itu banyak potensi wisata, diantaranya situs peninggalan Candi Muara Takus. Ini harus dilestarikan dan ini sebagai dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dalam melestarikan situs budaya," kata Said Syarifudin.

Menurut Said Syarifudin, tidak hanya situs budaya Candi Muara Takus yang menjadi destinasi wisata di Kabupaten Kampar, namun masih banyak lokasi lain yang penuh dengan potensi.

"Termasuk Kampung Patin yang ada di Kampar, saat ini sudah banyak juga wisatawan yang berkunjung ke Kampung Patin itu. Selain berwisata para pengunjung juga bisa belajar membudidayakan ikan yang terkenal di Kabupaten Kampar," kata Said Syarifudin.

Tidak hanya itu potensi lain yang tidak kalah eksotisnya di Kampar adalah indahnya pemandangan alam di Danau PLTA Koto Panjang. Sehingga program pengembangan wisata tersebut menurutnya perlu dilakukan untuk mendukung langkah Kabupaten setempat.

"Masih banyak potensi wisata lain di Kampar, terutama wisata alam dan wisata kuliner lainnya khususnya di Kabupaten Kampar," kata dia.

Sementara itu, Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sangat menginginkan agar Provinsi Riau menjadi daerah tujuan wisata sebagaimana daerah provinsi tetangga yakni Sumatra Barat.

Menurut Arsyadjuliandi, hal itu tidaklah mustahil jika apa yang sudah direncanakan pemerintah provinsi juga mendapat dukungan penuh kabupaten/kota terkait.

"Saya menginginkan suatu hari nanti orang-orang Sumatera Barat pergi berwisata ke Riau. Selama inikan kita yang selalu ke sana, terutama keindahan dan situs budaya di Kampar," katanya.

Menurut dia, Riau sebenarnya tidak kalah menarik jika berbicara potensi wisata. Sebut saja Candi Muara Takus dan Danau PLTA Koto Panjang di Kampar, serta Istana Siak, dan beberapa objek wisata lainnya. Beberapa objek alam lainnya juga sedang ditawarkan kepada investor.

Untuk mendukungnya, Pemprov Riau saat ini terus berupaya membangun atau meningkatkan infrastruktur ke objek-objek wisata tersebut. Diantaranya saat ini Pemprov Riau telah menganggarkan untuk meningkatkan pembangunan jalan menuju Candi Muara Takus menjadi dua jalur.

"Anggarannya sudah ada di APBD 2015," katanya.

Ia menjelaskan, sebenarnya alam di Riau ini bisa disebut tidak kalah dengan daerah lain. Coba lihat di Kampar ada Candi, Danau PLTA Koto Panjang, di Kuansing juga begitu.

"Tinggal sekarang kemauan bersama-sama untuk mengangkatnya," kata dia.

Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi E DPRD Riau juga telah kunjungi Candi Muara Takus dan mereka memastikan pengerjaan proyek pemugaran yang telah dianggarkan Rp16,9 miliar.

Pemerintah Kabupaten Kampar telah sejak lama mewacanakan daerah itu menjadi tujuan wisata asing dan lokomotif wisata di Riau bahkan Sumatera.

Selain cagar budaya dan wisata alam Danau PLTA Koto Panjang, Pemda Kampar juga sedang menggali potensi agrowisata yang sangat menjanjikan.

Kawasan agrowisata tersebut berada di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Di lokasi ini, terdapat aneka tanaman seperti sayuran buah-buahan, dan bahkan tambak ikan. Di sekitar kawasan agrowisata ini juga terdapat sebuah hotel bintang tiga yang dikenal dengan Hotel Wisata Tiga Dara.

Menurut catatan Dinas Pariwisata Kampar, kawasan agrowisata ini telah dikunjungi ratusan ribu orang dari dalam kabupaten dan luar daerah bahkan mancanegara. *** (adv)