Mario "Penyusup" Kabur dari Rumah Orang Tuanya

id mario penyusup, kabur dari, rumah orang tuanya

Mario "Penyusup" Kabur dari Rumah Orang Tuanya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Mario Steven Ambarita, pelaku penyusupan pesawat Garuda Indonesia, kembali berulah dengan kabur dari rumah orang tuanya di Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau.

Kaburnya Mario tersebut dibenarkan oleh kuasa hukum keluarga, Mangiring Sinaga ketika dikonfirmasi Antara melalui sambungan telepon di Pekanbaru, Sabtu.

"Mario diperkirakan kabur pada Jumat (17/4) sekitar pukul 01.00 dinihari," kata Maringin.

Saat ini, lanjutnya, pihak keluarga telah melaporkan kaburnya Mario ke Kepolisian Sektor Bagan Sinembah, namun belum dapat diproses sebelum 1x24 jam.

"Tadi pagi kita laporkan kaburnya Mario, namun karena sifatnya orang hilang belum dapat diproses sebelum 1x24 jam," katanya.

Lebih lanjut, Mangiring mengatakan sebelum kabur, Mario tidak ada menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya akan kabur dari rumah. "Tidak ada tanda-tanda Mario akan kabur, karena setelah dia kembali kerumahnya dia terlihat semangat. Terlebih kita sempat adakan upacara upah-upah ke dia," lanjutnya.

Sebelumnya Mario sempat ditahan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perhubungan, namun ia diserahkan ke orang tuanya pada Selasa (14/4) lalu, karena hukuman yang diterima Mario dibawah lima tahun. Pemuda itu sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka akibat aksi nekatnya dinilai melanggar Undang-Undang tentang Penerbangan.

Mario yang merupakan warga asal Rokan Hilir, Riau, ditemukan petugas bandara saat pesawat parkir di Bandara Soetta, Banten, Mario berjalan terhuyung-huyung. Kondisi fisiknya sangat lemah. Petugas langsung membawanya ke klinik kesehatan terminal 2 Bandara. Dia juga sempat ditahan sementara di Polres Bandara untuk pemeriksaan.

Aksi nekat Mario Steven Ambarita menghebohkan publik pada Selasa lalu (7/4), setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Pria asal Jalan Kihajar Dewantara Desa Bagan Batu Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta.