Msyjen Bambang Haryanto: Poso Tempat Latihan Ideal

id msyjen, bambang haryanto, poso tempat, latihan ideal

 Msyjen Bambang Haryanto: Poso Tempat Latihan Ideal

Poso, (Antarariau.com) - Panglima Divisi Infanteri II Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI Bambang Haryanto memiliki kesan tersendiri selama latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Poso baru-baru ini.

"Ternyata Poso menjadi lokasi latihan tempur yang sangat ideal," kata Panglima PPRC TNI itu kepada wartawan di Poso, Sulteng, Jumat (17/4) setelah mengakhiri latihan tempur yang melibatkan 3.200 personel tersebut.

Jenderal bintang dua yang alumni Akademi Militer 1984 itu tidak merinci kriteria ideal yang ia maksudkan. Ia hanya mengatakan bahwa latihan yang berlangsung 18 hari itu mencapai hasil yang diinginkan, baik dari aspek peningkatan profesinalisme prajurit maupun penciptaan rasa aman di masyarakat.

Dari aspek topografi, Gunung Biru di Kecamatan Poso pesisir yang menjadi sasaran utama latihan tempur tersebut terletak di ujung Teluk Tomini, dan hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Poso yang memiliki pelabuhan laut tempat sandar kapal-kapal perang.

Lokasi sasaran gempuran mesin perang TNI itu juga hanya sekitar lima kilometer dari Bandara Kasiguncu Poso yang menjadi pusat kendali operasi latihan sejak 31 Maret sampai 17 April 2015.

"Alhamdulillah, selama latihan berlangsung, tidak ada musibah yang menimpa anggota saya dan juga seluruh peralatan tempur yang digunakan," kata mantan Danrem 174/Waninggap Papua tersebut.

Selama latihan tempur berlangsung, mantan Asops Kasdam II/Sriwijaya itu mengaku tidak pernah meninggalkan Kota Poso dan area latihan. Karena itu ia mengaku dekat dengan warga setempat dan memuji rakyat Poso yang sangat terbuka dan ramah tamah menyambut TNI.

"Daerah ini berpotensi besar untuk maju pesat seperti daerah lainnya bila keamanan wilayah ini terjaga dengan baik," kata Bambang Haryanto yang menjabat Panglima Divisi Infanteri II Kostrad sejak 19 Mei 2014 itu.

Seorang staf Divif II Kostrad mengaku bahwa selama berada di Poso, Mayjen Bambang Haryanto tidak mau menerima pelayanan yang berbeda dengan bawahannya.

"Kalau makan misalnya, beliau selalu menyatu dengan prajurit bahkan soal menu makanan, beliau tidak mau dibedakan antara dirinya dan anak buah," ujar staf bidang komunikasi tersebut.