Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan menyalurkan gas alam melalui jaringan pipa menuju rumah penduduk di wilayah Kota Pekanbaru mulai tahun 2016.
"Jika program ini terealisasi dengan baik, maka harga jual gas milik PGN itu jauh lebih murah dibanding gas tabung 12 kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Senin.
Program penyaluran gas PGN tersebut tidak akan menimbulkan dampak yang besar, terutama bagi penjualan gas elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram milik PT Pertamina.
Hal itu menurut Mas Irba, karena gas alam dari PGN yang disalurkan hanya untuk masyarakat sebesar sepertiga dari luas wilayah Kota Pekanbaru seperti kalangan industri hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat yang telah terpasang pipa jaringan.
"Gas PGN hanya menyasar konsumen rumah tangga, sedangkan gas elpiji 12 kilogram lebih banyak digunakan dunia usaha. Jadi, sebenarnya agen tidak perlu merasa khawatir," katanya.
General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) III Sumbagut Yosviandry menyatakan, pihaknya melayani pelanggan golongan rumah tangga melalui program sayang ibu mulai tahun 2016 seiring pembangunan transmisi dan distribusi di Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
"Saat ini kami masih melakukan survei dulu lokasinya yang berada di Tenayan Raya dan kami punya target mulai operasi 2016," ujarnya.
Menurutnya, program yang diberi nama sayang ibu atau program gas untuk rumah tangga sudah direalisasikan sejak tahun 1979 tersebut akan mengalirkan kepada satu juta pelanggan gas rumah tangga secara bertahap.
Untuk wilayah kerja PGN SBU III Sumbagut, pihaknya sudah mengalirkan gas rumah tangga ke Kota Medan dan sekitarnya yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara dan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Program ini sudah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bekasi, Karawang, Banten, Cirebon, Bogor, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Palembang, Batam dan nantinya di Kota Pekanbaru," ucapnya.
Kepala Area PGN Pekanbaru Wendi Purwanto mengatakan, saat ini pelanggan PGN di Riau hanya terbatas pada dunia industri seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) di Perawang, Kabupaten Siak dengan kebutuhan 17 standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).
Lalu dua perusahaan penghasil minyak dan gas bumi (migas) yang dijadikan untuk tenaga listrik yakni Pertamina Lirik yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pertamina Ukui yang berada di Kabupaten Pelalawan masing-masing sebesar satu mmscfd.
"Sampai saat ini pelanggan komersil kami, baru hanya untuk industri. Sedangkan pelanggan seperti dari hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat, belum bisa kami layani karena keterbatasan pasokan dan jaringan," katanya.
Berita Lainnya
Enam orang berhasil diselamatkan pada kebakaran di Cipinang Muara
17 December 2023 11:40 WIB
Aksi nyata PHR turunkan emisi gas rumah kaca
19 May 2023 16:46 WIB
Pertamina raih 23 penghargaan Proper Emas berkat implementasi ESG, ini rinciannya
28 December 2021 20:24 WIB
BRGM terapkan strategi 3R guna mendukung komitmen RI kurangi gas rumah kaca
02 November 2021 14:24 WIB
Dapat program bedah rumah, guru ngaji: terimakasih bapak yang telah membantu
18 February 2021 17:04 WIB
Ketua DPRD Inhil dan Kapolsek GAS bangun rumah untuk guru ngaji
08 February 2021 18:15 WIB
Indonesia dapat 103,78 juta dolar AS karena telah berhasil kurangi emisi gas rumah kaca
27 August 2020 16:45 WIB
PGN resmikan pengaliran perdana gas rumah tangga di Dumai
20 November 2019 15:52 WIB