Surabaya, (Antarariau.com) - Sebanyak 2.412 personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP turut mengamankan pelaksanaan Napak Tilas (Historical Walk) Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G. dalam keterangan pers yang diterima Antara menyatakan para personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgaspam VVIP telah mengamankan setiap sudut kota Bandung.
"Mereka tetap konsisten melaksanakan pengamanan sesuai bidang tugasnya masing-masing, termasuk partisipasi seluruh lapisan masyarakat yang bekerja sama dengan petugas keamanan," katanya.
Selain personel Paspampres, pengamanan diperkuat dari unsur-unsur TNI dan Polri serta didukung oleh Satgaspam Wilayah-2 yang melaksanakan pengamanan di lapis luar, dan Satgaspam Khusus yang melaksanakan kegiatan pengamanan tidak langsung di tempat VVIP.
Ruas jalan Napak Tilas dari para pemimpin dunia Asia-Afrika antara lain ruas Jalan Hotel Preanger hingga perempatan Otista, Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, Jalan Cikapundung Barat dan Timur, hingga Jalan Banceuy.
Dalam Napak Tilas itu, Presiden Jokowi bersama Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Delegasi Negara anggota KAA, mulai berjalan kaki dari Hotel Savoy Homann menuju ke Gedung Merdeka melalui Jalan Asia Afrika untuk mengenang terselenggaranya KAA pertama tahun 1955 di Gedung Merdeka.
Kedua lokasi itu hanya dipisahkan jarak sekitar 200 meter. Selanjutnya, beberapa Kepala Negara melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Raya Kota Bandung.
Proses Napak Tilas diikuti oleh 13 Presiden/PM terdiri dari PM Nepal, Presiden Madagaskar, PM Rwanda, Presiden Parlemen Korea Utara, Presiden Sierra Leone, Presiden Timor Leste, Presiden Zimbabwe, dan Raja Swaziland.
Selain itu, PM Malaysia, PM Kamboja, Presiden Vietnam, Presiden Myanmar, dan Presiden Tiongkok. Sedangkan, di tingkat Wapres terdiri dari Wapres Zambia, Wapres Aljazair, Wapres Liberia, Wapres Libya, Wapres Filipina, Wapres Uganda, Wapres Afsel, Wapres Angola, dan Wapres Venezuela.
"Dalam melaksanakan tugas, setiap prajurit harus selalu memegang teguh prinsip netral, tegas dan profesional, artinya menggunakan prosedur tetap dan etika dalam melaksanakan tindakan pengamanan, dengan selalu mengendalikan diri, menjaga emosi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi," tegas Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko.
Di Surabaya (24/4), Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Laut (Aspers KSAL) Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo juga memberikan arahan kepada 428 perwira Mako Koarmatim yang berpangkat Letnan Dua hingga Letnan Kolonel di Gedung Panti Armada Koarmatim Ujung, Surabaya.
"Menjadi seorang perwira TNI Angkatan Laut adalah sebuah kebanggaan, karena itu seorang perwira TNI Angkatan Laut harus mempunyai perilaku yang bisa dibanggakan, bisa dijadikan contoh dan bisa ditauladani oleh bawahannya maupun orang lain," katanya.
Berita Lainnya
Panglima TNI sebut akan kerahkan 446.516 personel untuk bantu amankan Pemilu 2024
07 November 2023 16:35 WIB
Personel gabungan TNI-Polri siap amankan kunjungan kerja Presiden Jokowi di Rumbia
27 October 2023 12:02 WIB
Panglima TNI perintahkan personel tanggung jawab saat kegiatan ASEAN Summit
06 May 2023 12:38 WIB
TNI-Polri kerahkan 12 ribu personel untuk amankan pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN
06 May 2023 10:28 WIB
Personel TNI penjaga keamanan KTT ASEAN diimbau untuk jaga kehormatan bangsa
04 May 2023 16:04 WIB
Polisi ini hanyut di Sungai Dijual
05 February 2023 6:37 WIB
Ribuan personel TNI-Polri amankan kunjungan Presiden Jokowi di Sulawesi Utara
19 January 2023 13:34 WIB
Sebanyak 7.306 personel TNI-Polri ikuti Diklat Integrasi pererat soliditas
12 December 2022 12:28 WIB