Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan Provinsi Riau akan mendapatkan pasokan listrik sebesar 1.900 Megawatt, dari total pembagunan sebesar 35.000 megawatt yang dimulai tahun 2016.
"Dari 35.000 Mw listrik itu, diantaranya 1.900 MW berada di Riau. Sehingga kebutuhan listrik seluruh daerah ini dapat terpenuhi dan bahkan sampai provinsi tetangga di Sumatera," papar General Manager PLN Unit Induk Pembangkit II Sumatera Bagian Tengah, Robert Aprianto Purba di Pekanbaru, Selasa.
Saat ini, lanjutnya, sekitar 270 desa dari total 1.641 desa di provinsi itu belum mendapatkan aliran listrik sejak Indonesia merdeka dan hingga kini karena kabupaten/kota di Riau yang telah teraliri listrik PLN baru sekitar 83 persen.
Kini Indonesia meredeka sudah berusia sekitar 70 tahun, namun PLN belum dapat memastikan kapan waktu 270 desa tersebut dapat segera teraliri listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh desa/kelurahan di Riau, maka pihaknya merencanakan pembangunan pengembangan tapak tower sesuai program Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pasokan listrik sebesar 35.000 MW.
"Penambahan listrik sebesar 1.900 Mega Watt itu, kami harapkan dapat mencukupi kebutuhan listrik di Riau. Karena saat ini listrik yang dihasilkan PLN cuma 523 Mega Watt," katanya, merinci.
Meski demikian, jumlah 1.900 Mw itu, tambah dia, tanpa cadangan, sehingga pemadaman listrik bergilir tidak bisa dihindari, bila terjadi kerusakan dab jika dilakukan pemeliharaan rutin.
"Idealnya, daya listik yang dihasilkan itu dari total kebutuhan harus ada cadangan sebesar 30 persen dan itu baru bisa dibilang aman," ucapnya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan pembangkit listrik sebesar 1.900 Mw, maka dibutuhkan 1,5 juta dolar AS atau mencapai Rp18 miliar dan belum termasuk pembangunan jaringan transmisi.
"Program pembangunan 35.000 MW di mulai tahun depan dengan masa pengerjaan berbeda untuk setiap jenis pembangkit listrik atau tergantung pembangkit yang dibangun," ungkapnya.
Satu kecamatan dari total 20 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau hingga kini dilaporkan belum teraliri energi listrik milik PLN, sehingga warga setempat harus rela dengan lampu penerangan seadanya.
"Infrastuktur di Indragiri Hilir masih terbatas, terutama jalan dan listrik. Bahkan 48 desa sama sekali belum dialiri oleh listrik milik PLN," kata Bupati Inhil, Muhammad Wardan.
Dia berujar, padahal daerah dengan julukan "Negeri Seribu Parit" itu memiliki cukup banyak potensi bisa dimanfaatkan untuk penerangan listrik warga setempat dan salah satunya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan gunakan kanal-kanal air milik perusahaan.
Kurangnya pasokan listrik PLN di Inhil telah menjadi masalah serius sejak dahulu dan selalu dikeluhkan warga setempat karena membuat pemerintah seperti tidak memiliki solusi dalam memberikan penerangan kepada warga tempatan.
"Dari 171.629 kepala keluarga yang bisa nikmati penerangan listrik PLN, baru 64.780 kepala keluarga melalui program PLN untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sekitar 35 MW," ucapnya.
Berita Lainnya
YLKI nyatakan belum ada keluhan isi daya kendaraan listrik selama Lebaran 2024
20 April 2024 11:04 WIB
PLN Indonesia Power pastikan pembangkit bersumber dari EBT andal layani libur Lebaran
12 April 2024 15:50 WIB
Dirut PLN Darnawan Prasodjo pastikan PLTU Paiton dalam kondisi prima
06 April 2024 10:52 WIB
PLN imbau warga pastikan kondisi listrik di rumah aman sebelum berangkat mudik
05 April 2024 9:29 WIB
PLN Riau dan Kepri bantu 67 KK miskin sambungan listrik gratis
16 March 2024 21:08 WIB
PLN Riau siaga keandalan listrik di bulan Ramadhan
15 March 2024 14:40 WIB
PLN jalankan program rehabilitasi mangrove pada 20 hektare lahan di NTT
07 March 2024 13:24 WIB
Chery-PLN jalin kerja sama program penambahan daya konsumen mobil listriK
21 February 2024 10:25 WIB