Menanti Kejujuran Proses Ujian Nasional

id menanti kejujuran, proses ujian nasional

Menanti Kejujuran Proses Ujian Nasional



Sambungan dari hal 1 ...

Komitmen Kejujuran

Sejalan dengan harapan ORI Bali, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali juga mengharapkan hasil Ujian Nasional 2015 setidaknya dapat menjadi ukuran untuk mengetahui kejujuran sekolah dan siswa dalam menjalani proses pendidikan.

"Misalnya suatu sekolah UN hasilnya 8, sedangkan hasil ujian sekolah 8 atau 9. Itu artinya indeks prestasi sekolah itu tinggi. Dari sana terlihat kualitas dan proses pendidikannya bagus karena hasilnya mendekati," kata Kadisdikpora Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani belum lama ini.

Menurut dia, berbeda halnya kalau nilai ujian sekolahnya tinggi, tetapi nilai UN-nya jauh lebih rendah, hal itu perlu dipertanyakan kejujurannya. Memang UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, namun dengan pemetaan diharapkan bisa memahami sejauhmana proses pendidikan di tiap-tiap satuan pendidikan.

Oleh karena itu, pihak sekolah dan siswa seyogyanya tetap memiliki integritas dengan mempertahankan prinsip kejujuran dalam pelaksanaan UN.

Pihaknya sangat menginginkan pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP/MTs dari 4-7 Mei 2015 dapat berjalan dengan jujur dan tidak ada kecurangan seperti saat pelaksanaan UN SMA/SMK.

"Kalau kemarin ada catatan Ombudsman, UN SMP tidak boleh terjadi lagi. Semua pengawas, kepala sekolah dan semua yang terlibat, kami harapkan bisa secara jujur karena itu menentukan integritas sekolah," katanya.

Oleh karena di Bali untuk UN jenjang SMP tidak ada yang menggunakan sistem "computer based test" (UN berbasiskan komputer) dan semuanya menggunakan "paper based test" (menggunakan lembar jawaban UN), diharapkan untuk soal-soal tidak ada kesalahan dan bisa tepat waktu sampai di sekolah. Untuk pelaksanaan UN kali ini tidak melibatkan pihak perguruan tinggi dalam pengawasan.

"Pengawasannya itu dengan cara silang. Sekolah-sekolah dalam satu subrayon diputar, dan tidak silang begitu saja antara sekolah A dengan sekolah B," kata perempuan yang akrab dipanggil TIA itu.

Untuk naskah UN SMP di Bali juga sudah didistribusikan dari gudang Percetakan Bali di Jalan Gajah Mada, Denpasar, menuju Disdikpora kabupaten/kota dengan dikawal pihak kepolisian pada Jumat (1/5). Kabupaten yang terjauh dari Denpasar mendapat prioritas pengiriman pertama yakni Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.

"Kami sudah berkomitmen dengan pihak percetakan bahwa sedari awal sudah dikawal pihak kepolisian. Pelaksanaan UN SMP supaya jujur dan tidak ada masalah," kata Ketua Pelaksana UN di Bali I Gede Ketut Seputera Aryadi.

Ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun pelajaran 2014/2015 di Bali akan diikuti oleh 65.526 siswa SMP/MTs, 887 siswa Paket B dan 45 siswa dari SMPLB.