Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statisik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,73 persen pada April, yang salah satu pemicunya adalah kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada bulan tersebut.
"Inflasi di Riau pada bulan April 2015 sebesar 0,73 persen dipicu oleh kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada tanggal 1 Maret 2015 dan tanggal 28 Maret 2015," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Selasa.
Mawardi mengatakan komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau diantaranya adalah bensin, upah pembantu rumah tangga, bawang merah, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, cabai merah, solar, dan angkutan udara.
Ia menjelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April mencapai 119,27. Inflasi di Riau merupakan gabungan dari IHK di tiga kota besar, yakni Kota Pekanbaru, Tembilahan dan Dumai.
"Inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 0,81 persen, diikuti oleh Tembilahan 0,62 persen, dan Dumai sebesar 0,38 persen," katanya.
Ia mengatakan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) Riau kini sebesar 6,86 persen, sementara berdasarkan tahun kalender atau Januari-Apri, BPS menyatakan Riau masih mengalami deflasi 0,53 persen.
Mawardi menjelaskan kebijakan kenaikan BBM secara langsung berdampak pada inflasi Riau bulan April terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam pengeluaran, yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,77 persen. Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,90 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,81 persen.
Selain itu, kelompok bahan makanan mengalami inflasi 0,25 persen, kelompok sandang 0,20 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.
"Sedangkan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,07 persen," kata Mawardi.
Ia menambahkan bahwa dari 23 kota di Sumatera, semua kota mengalami inflasi dengan yang tertinggi di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,99 persen, diikuti oleh Medan sebesar 0,96 persen, dan Pangkal Pinang 0,87 persen. Inflasi Pekanbaru sendiri berada pada peringkat empat sebesar 0,81 persen.
Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh dan Meulaboh yang masing-masing sebesar 0,08 persen.
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah merosot di tengah pasar tunggu rilis inflasi Indonesia
29 February 2024 16:25 WIB
BI Papua sebut langkah pengendalian inflasi harus jadi prioritas pemda
24 February 2024 10:42 WIB
Harga emas naik karena data inflasi Amerika Serikat lebih tinggi dari perkiraan
17 February 2024 12:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto nilai inflasi stabil dan PMI masih ekspansif
03 February 2024 10:03 WIB
BPS: Ekonomi Indonesia alami inflasi 0,04 persen pada Januari 2024
01 February 2024 12:10 WIB
Menkeu Sri Mulyani sebut inflasi pangan bergejolak jadi fokus pemerintah jaga daya beli
30 January 2024 15:12 WIB
BI dan TPID NTB pelajari inovasi Tasikmalaya dalam mengendalikan inflasi
26 January 2024 13:18 WIB
Nilai tukar rupiah melemah setelah rilis data inflasi AS
12 January 2024 10:32 WIB