Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) hasil rekonsiliasi, Yorrys Raweyai dinilai mengabaikan permasalahan dualisme kepemimpinan KSPSI Riau dan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Riau.
"Kami hanya mengingatkan DPP bahwa persoalan di Riau belum selesai. Kami minta rekonsiliasi tapi pihak DPP tidak mengakomodir. Kami berharap kepada Bung Yorrys, tapi kami tidak anggap, jangan hanya satu informasi saja yang dia dengar agar KSPSI Riau ini jadi satu," kata Ketua KSPSI Riau, Rusli Ahmad, di Pekanbaru, Sabtu.
Konferensi Daerah itu digelar oleh kepemimpinan KSPSI Hermansyah dan Ketua SPTI yang mewakili Nursal Tanjung. Kegiatan di Gedung Daerah, Kediaman Gubernur Riau itu akhirnya bubar akibat didemo ratusan massa dari KSPSI dengan Ketua Rusli Ahmad dan Ketua SPTI Riau kubu Saut Saholoho.
Dia menegaskan bahwa kepenguruan SPTI Saut sebagai anggota KSPSI Riau khususnya, mempunyai kartu anggota yang jelas. Namun mengapa DPP meengeluarkan Surat Keputusan versi Nursal Tanjung.
Terlebih lagi, dia menduga dalam konferda tersebut mungkin ada SPTI dan Serikat Pkerja Anggota lainnya dan juga Dewan Pimpinan Cabang KSPSI kabupaten/kota. Tapi menurutnya yang di dalam itu tidak asli karena yang asli tidak dapat undangan.
Dia meminta Yorrys sebagai sebagai pimpinan harus memahami itu agar tidak hanya terima satu informasi. Seharusnya, kata dia, Yorrys sebagai ketum sudah tahu dengan kedatangan dari delapan SPA dan 12 DPC bahwa pihaknya lebih banyak dari pada yang menghadiri konferda.
"Ini sudah banyak yang kami kurangi, banyak yang ingin datang. Tadi itu supaya Ketum Yorrys tahu, apakah Nursal yang banyak atau kita," sebutnya.
Dia menyatakan bahwa informasi sepihak kepada Yorrys bahwa di Riau sudah terjadi rekonsiliasi terbukti dengan ratusan massa ke kediaman gubernur. Oleh karena itu, dia meminta ditunda karena KSPSI yang hadir ilegal dan tidak punya izin pelaksanaan.
Diketahui sebelumnya Konferda KSPSI Riau di Gedung Daerah Kediaman Gubernur Riau bubar karena dituntut oleh ratusan massa dari SPTI dan DPC-DPC. Saat itu Yorrys Raweyai baru saja memberi kata sambutan, namun terhenti akibat massa yang berteriak agar konferda dibuabarkan.
Berita Lainnya
KSPSI Dumai Riau Usulkan UMK Rp2,5 Juta
12 November 2015 16:00 WIB
SPTI: Dualisme Belum Selesai, Konferda KSPSI Riau Ilegal
09 May 2015 15:52 WIB
Konferda KSPSI Riau Bubar Akibat Aksi Massa
09 May 2015 12:36 WIB
Ratusan Massa Kepung Konferda KSPSI Riau
09 May 2015 11:23 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB