Kuala Lumpur, (Antarariau.com) - Hampir 2.000 manusia perahu dari Myanmar dan Bangladesh telah diselamatkan atau berenang sampai pantai Malaysia dan Indonesia, kata pihak berwenang seperti dikutip AFP, sembari menegaskan kemungkinan jumlah manusia perahu yang terlunta-lunta di laut ini masih akan terus bertambah.
Rentetan kedatangan manusia perahu yang kebanyakan warga Rohingya dan Bangladesh itu terjadi setelah Thailand melakukan penggerebakan menyusul penemuan kuburan massal yang menyimpulkan adanya lingkaran penyelundup manusia di Asia Tenggara.
Ribuan warga miskin Muslim Rohingya yang tak diinginkan oleh pemerintah Myanmar itu dan warga Bangladesh nekad menembus lautan berbahaya dan menyusuri rute perdagangan manusia melalui Thailand untuk masuk Malaysia, Indonesia dan lainnya setiap tahun.
Polisi Malaysia mengatakan para penyelundup manusia membuang sekitar 1.000 migran yang lapar ke dalam laut dangkal di pantai Pulau Langkawi sejak Minggu.
Di Indonesia, menurut AFP, sebuah kapal ditemukan berlabuh di satu pantai dengan membawa sekitar 400 orang penumpang, sehari setelah penemuan 573 orang manusia perahu lainnya yang digambarkan dalam keadaan "sedih, lelah dan putus asa" setelah mengarungi lautan sebelum sampai di Aceh.
Berita Lainnya
Mahfud Md ucapkan selamat ke Prabowo dan Gibran atas penetapan KPU
24 April 2024 15:33 WIB
AHY: Kompetisi Pilpres 2024 telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi
24 April 2024 14:50 WIB
Airlangga Hartarto sebut Jokowi milik bangsa dan semua partai di Indonesia
24 April 2024 14:42 WIB
Hadiri UKW di Pekanbaru, ini pesan Ketua PWI dan Kapolda Riau
23 April 2024 15:51 WIB
Kemenkes kirim satgas dan logistik kesehatan respon dampak erupsi Gunung Ruang
23 April 2024 11:39 WIB
Kecelakaan maut di Tol Pekanbaru-Dumai tewaskan ibu dan anak
22 April 2024 14:13 WIB
Paus Fransiskus khawatirkan situasi di Timur Tengah, serukan dialog dan diplomasi
22 April 2024 11:19 WIB
OJK perkuat perbankan Indonesia hadapi dinamika keuangan dan geopolitik dunia
22 April 2024 10:38 WIB