Ketika Pasien BPJS

id ketika pasien bpjs

 Ketika Pasien BPJS



Oleh Edy Supriatna Sjafei

Suara riuh makin kencang. Keramaian amat terasa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Jawa Barat, pada hari Rabu (20/5) itu.

Para ibu lansia tak habis-habisnya "ngedumel", mengeluhkan makin panjangnya antrean untuk mendapatkan nomor berobat pada loket poliklinik rumah sakit tersebut.

Sepasang suami-istri naik tangga. Istrinya mengeluh sakit sebelum mencapai lantai dua. Nenek itu menghentikan langkah kakinya. Dia lantas bersandar di tanagga. Kakek tidak bisa berbuat banyak. Sang kakek berdiri di bawah undakan tangga istrinya yang dipijaknya. Dia khawatir istrinya jatuh. Beberapa menit kemudian sang nenek bisa melanjutkan langkahnya ke atas dan mencapai lantai dua.

Di tangga itu, beberapa bulan lalu, ada pasien terjatuh. Pasalnya, fisik pasien sudah terlalu lemah. Tanpa didampinggi anggota keluarganya, sang ibu jatuh yang kemudian ditolong oleh satpam setempat.

Karena banyak pasien menunggu duduk di tangga, belakangan ini petugas keamanan kerap kali mengingatkan dan melarang para pengantre duduk di tangga karena dapat menggangu para pasien usia lanjut.

Fasilitas eskalator di RSUD Cibinong memang tidak ada. Jadi, lansia jangan terlalu berharap dapat layanan istimewa. "Jangankan eskalator, untuk pelayanan antre saja, sudah berapa lama belum juga ada perbaikan yang membuat pasien bisa lebih nyaman," kata Pak Haji Daud sambil mengelus jenggotnya.

Ia mengaku pernah dirawat di rumah sakit itu beberapa bulan lalu. Sistem layanan tidak penah mengalami perbaikan yang dapat meningkatkan kinerja para birokrat di rumah sakit tersebut.

Daud bercerita, saat subuh umat Islam tengah menunaikan salat di pagi hari, para pasien usia lanjut (lansia) sudah harus bangkit meninggalkan sajadahnya. Mereka beranjak meninggalkan rumah. Lantas, menyegerakan antre untuk mendapatkan nomor masuk pada RSUD Cibinong.

Bersambung ke hal 2 ..