Pemko Pekanbaru Pangkas APBD Rp477 Miliar

id pemko pekanbaru, pangkas apbd, rp477 miliar

Pemko Pekanbaru Pangkas APBD Rp477 Miliar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus menyetujui untuk melakukan pemangkasan terhadap anggaran pengeluaran pada APBD tahun anggara 2015 sebesar Rp477 miliar.

"Dihadapan semua satker rasionalisasi sudah disetujui," kata Sekretaris Daerah Pekanbaru, Syukri Harto, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menyebutkan, semua pemangkasan awal yang sudah diusulkan sebesar Rp477.168.000, tidak ada perobahan lagi dan sudah disepakati bersama oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemko Pekanbaru.

Dengan begitu, maka setiap SKPDA akan melakukan pemotongan anggaran pada setiap kegiatan yang sudah direncanakan tahun ini. Jika perlu ada yang kegiatannya yang tidak penting ditiadakan dulu.

"Yang tahu anggaran mana yang akan dipotong itu SKPD masing-masing," ungkapnya.

Selanjutnya Syukri menjelaskan, jika sudah disetujui Walikota, maka Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah bisa bekerja menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA- PPAS) APBD Perubahan tahun 2015. Sesuai target pihaknya mematok pada bulan Juni.

"Sehingga segera bisa diajukan ke DPRD," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah kota Pekanbaru sudah membuat kebijakan akan melakukan rasionalisasi dengan memangkas kegiatan kurang prioritas pada APBD 2015 yang sudah disahkan Dewan.

Pemangkasan ini menindaklanjuti adanya pengurangan anggaran dari pusat ke daerah, seperti Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum yang dilakukan sebanyak dua kali.

Pengurangan tahap pertama bagi Pekanbaru nilainya Rp200 miliar, kemudian pada April kemaren dipotong lagi Rp250 Miliar.

Diakui Syukri hal ini pasti akan berpengaruh pada pembangunan sektor ekonomi di Pekanbaru yang menjadi Ibu Kota Provinsi Riau. Namun tidak ada jalan lain pihaknya harus melakukan rasionalisasi.

Apalagi untuk tingkat Provinsi juga akan dilakukan rasionalisasi sekitar Rp8 triliun.

"Ini pukulan yang sangat berat,pendorong ekonomi kita sangat lemah, daya beli masyarakat lemah," kata Syukri lagi.