Anggaran Dinas Kesehatan Riau 2015 Rp211,75 Miliar

id anggaran dinas, kesehatan riau, 2015 rp21175 miliar

Anggaran Dinas Kesehatan Riau 2015 Rp211,75 Miliar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau memperoleh anggaran operasional tahun 2015 sebesar Rp211,75 miliar lebih.

"Rincian anggaran sebesar Rp211,75 miliar lebih itu terdiri atas anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp33,7 miliar lebih dan anggaran langsung sebesar Rp178 miliar lebih," kata Kepala Dinas Kesehatan Andra Sjafril, SKM, M.Kes, dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, anggaran sebesar itu membiayai 16 Program dan 151 kegiatan dan dari jumlah anggaran tersebut tercatat yang sudah terealisasi untuk kegiatan fisik 24, 49 persen dan keuangan sebesar 9,56 persen.

Ia mengatakan, melalui anggaran sebesar itu juga untuk membiayai kegiatan khususnya delapan program unggulan yakni dari integrasi peserta Jamkesda ke dalam BPJS Kesehatan, operasional IGD Puskesmas 24 jam dan sistem informasi Puskesmas terpadu.

"Kegiatan lainnya yang termasuk dalam program unggulan yakni promosi kesehatan, penanggulangan gizi buruk dan gizi kurang, selain peningkatan kesehatan ibu dan anak, berikutnya peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas serta

penanggulangan penyakit dan surveilans,"katanya.

Ia merinci, untuk kegiatan integrasi peserta Jamkesda ke BPJS diharapkan finalisasinya pada Juni 2015, terselesaikan termasuk pembiayaannya,"katanya.

Selain itu untuk Puskesmas 24 jam khususnya operasional pada kasus emergency karena sejumlah pelayanan bisa dilakukan pada pagi hari berikutnya.

"Dalam hal ini dibagi empat variabel, yakni Puskesmas non rawat inap yang daerahnya rawan kecelakaan, Puskesmas non rawat inap di lintas kabupaten lintas wilayah akan tetai Puskesmas tersebut berpotensi untuk memenuhi kebutuhan emergency, serta Puskesmas di daerah terpencil perbatasan dari kepulauan termasuk pesisir, Puskesmas rawat inap karena konsep puskesmas 24 jam adalah IGD 24 jam,"katanya.

Berikutnya, pelaksanaan Sistem Informasi Puskesmas Terpadu adalah untuk mengantisipasi daerah yang sulit dijangkau dengan demikian keberadaan Geografik Informasi Sistem (GIS) bisa terselesaikan.

Program berikutnya adalah penanggulangan gizi buruk dan gizi kurang, yang arus mendapatkan perhatian serius agar Riau tidak kehilangan generasi berkualitas.

Sementara itu upaya peningkatan sarana dan prasarana di Puskesmas agar akreditasi Puskesmas terlaksana secepatnya sehingga sarana dan prasaranapendukung Puskesmas harus dilengkapi.

"Untuk kegiatan survailens juga harus terus digencarkan khususnya mendeteksi penyakit-penyakit penular seperti malaria, HIV, TB, Filariasis, Kusta, Frambusia,"katanya.