Kampar, Riau (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi Riau menjalankan program kesejahteraan melalui pembentukan dan pembangunan koperasi di tiap desa, sekaligus untuk menyikat praktik lintah darat, pelaku penyalur pinjaman dana dengan cara "mencekik".
"Namun untuk menjalankannya, Kepada Pengelola Koperasi yang ada di Kabupaten Kampar haruslah hati-hati. Nantinya di setiap desa akan dibangun Koperasi Koperasi Kampar Mitra Mandiri (KKMM)," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada para pengurus koperasi pada acara Sosialisasi Koperasi Manajemen, Perbankan serta RTMPE gelombang ke-2 di Hotel Tiga Dara, Kecamatan Siak Hulu, Senin (25/5).
Jefry Noer yang biasa disapa JN mengatakan, pihaknya juga berharap pelaku koperasi yang ada di Kampar hendaknya jangan kalah oleh KKMM desa, karena koperasi yang telah ada seharusnya lebih berpengalaman.
JN menambahkan, koperasi merupakan salah satu usaha yang baik, maka apabila tidak dikelola dengan baik, tunggulah kehancurannya. Karena sesungguhnya, manajemen koperasi yang baik harus melahirkan koperasi yang sehat dan mampu melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Dalam perpajakan di dalam koperasi, kata dia, SHU adalah keuntungan koperasi, didalam SHU sudah dicantumkan pajak, tidak sepatututnya dikenakan pajak lagi, boleh berdebat mengenai pajak SHU ini.
JN juga menyampaikan bahwa koperasi apabila dikelola dengan baik bisa melebihi perusahaan, dan sangat dahsyat kemajuannya, serta yang paling merasakannya adalah anggota.
"Ada tiga komponen vital yang membuat sebuah koperasi menjadi maju yakni, anggota, pengurus dan manajer. Pengurus bertanggung jawab kepada anggota, manajemen bertanggung jawab kepada pengurus," katanya.
JN menambahkan, ada banyak manfaat koperasi, diantaranya mematikan pengaruh tengkulak atau lintah daray, ijon dan lain sebagainya. Ini adalah tugas pokok dari koperasi.
Sementara itu, lanjut dia, Pemda Kampar telah membuat koperasi di setiap desa dan kecamatan yakni Koperasi Kampar Mitra Mandiri (KKMM) yang didukung oleh Bank Bukopin.
"Jangan koperasi hanya dijadikan simpan pinjam saja, banyak yang bisa dikelola oleh koperasi. Mulai dari waserda, dari waserda ini bisa mengelola kebuthan pangan, sandang dan papan serta saprodi atau peralatan pertanian, dan waserda konsumtif atau kebutuhan lainnya," kata dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar Heri Afrizon mengatakan, Sosialisasi Manajemen Koperasi Perpajakan, Perbankan dan RTMPE telah memasuki gelombang ke dua.
"Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan karyawan koperasi menjadikan profesional dan akuntabel," katanya.
Heri Afrizon juga menungkapkan bahwa sasaran dari sosialisasi tersebut adalah menjadikan pengelola koperasi lebih profesional serta mampu terjun langsung ke lapangan untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban. (Adv)
Setiap Desa Di Kampar Miliki Koperasi Antisipasi "Lintah Darat"
