Riuhnya Pergerakan Wisatawan Pada Tengah Tahun

id riuhnya, pergerakan wisatawan, pada tengah tahun

 Riuhnya Pergerakan Wisatawan Pada Tengah Tahun



Sambungan dari hal 1 ...

Tidak Khawatir

Saat industri diliputi sedikit kekhawatiran, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya justru mengaku optimistis.

Ia memperkirakan pada Juli 2015 saat liburan sekolah dan Lebaran tahun ini tiba pada waktu yang bersamaan maka kunjungan dan mobilitas wisatawan di wilayah Indonesia akan mencapai puncaknya.

"Pariwisata itu termasuk industri yang dipengaruhi musim atau seasonal, secara umum puncaknya terjadi saat liburan sekolah anak-anak dan liburan Natal dengan tahun baru," kata Arief Yahya.

Tahun ini liburan sekolah dan lebaran tiba pada saat hampir bersamaan pada Juli 2015.

Ia menyadari ada sejumlah industri pariwisata yang justru mengeluhkan "peak season" tersebut tiba pada bulan yang bersamaan sehingga berpotensi mengurangi jumlah perjalanan para wisatawan.

Namun, Menteri Pariwisata Arief Yahya justru yakin bahwa hal itu akan semakin mendongkrak kinerja pariwisata di Indonesia.

"Jadi, saya justru optimistis saat liburan sekolah nanti, kunjungan wisatawan akan mencapai puncak," kata menteri asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Arief Yahya mengaku yakin saat Juli nanti pergerakan wisatawan Nusantara akan mencapai jumlah tertinggi sehingga diharapkan memberikan kontribusi besar untuk mencapai target pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 255 juta perjalanan sekaligus 12 juta wisatawan mancanegara (wisman).

Menurut dia, secara makro kondisi pariwisata Indonesia pada 2015 cukup cerah. Untuk itu pihaknya menetapkan target lebih tinggi tahun ini yakni jumlah kunjungan wisman sebesar 12 juta atau tumbuh sekitar 8 persen hingga 9 persen.

Pihaknya juga menargetkan mampu memobilisasi wisatawan Nusantara hingga 254 juta perjalanan dan pengeluaran wisatawan Nusantara Rp201,5 triliun.

"Kami juga berharap jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan pada sektor pariwisata bisa sebanyak 11,3 juta orang," katanya.

Ia menyebutkan bahwa secara makro target 2019 kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional akan menjadi 8 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 240 triliun, serta menciptakan 13 juta lapangan kerja.

Selain itu target kunjungan wisman meningkat menjadi 20 juta wisman dan wisatawan Nusantara naik menjadi 275 juta, serta daya saing pariwisata Indonesia akan meningkat berada di ranking 30 besar dunia.

Dalam regulasi, kata Arief, pemerintah melakukan telah terobosan di antaranya dengan memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) bagi lebih banyak negara.

Selain itu pemerintah Indonesia juga memberikan kemudahan perizinan masuknya kapal layar (yacth) ke perairan Indonesia dalam upaya mendorong masuknya para yachter internasional yang menjadi bagian penting dari pengembangan wisata bahari (marine tourism) di Tanah Air.

Pentingnya Kesiapan

Pengamat pariwisata M. Faried Moertolo menekankan pentingnya kesiapan destinasi menjelang liburan yang diperkirakan akan mencapai puncaknya itu.

Ia juga berharap pemerintah untuk waspada dan rutin melakukan inspeksi ke destinasi-destinasi wisata untuk memastikan kesiapan mereka untuk menerima lebih banyak wisatawan.

Terlebih untuk memantau wahana permainan yang tidak memiliki sertifikasi yang bisa membahayakan pengunjung.

"Saya juga mengimbau agar dilakukan peningkatan pelayanan, peningkatan jumlah petugas," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, faktor keamanan juga harus menjadi prioritas utama. Di sisi lain, kapasitas permainan harus ditegaskan untuk bisa memberikan kenikmatan masyarakat dalam berlibur.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada pengawas dan penjaga tempat hiburan agar tetap menjaga kesehatan saat libur lebaran. Agar pekerjaan mereka bisa dilakukan secara maksimal.

Ia juga menegaskan pentingnya faktor keamanan dan keselamatan pengunjung saat libur dan ketika sedang berwisata.

Sebab tidak lama lagi, kata Faried Moertolo, dunia pariwisata Indonesia bakal dibanjiri oleh riuhnya perjalanan wisatawan untuk berlibur.