Legislator Minta TNI Sikapi Tantangan Kelompok Separatis

id legislator, minta tni, sikapi tantangan, kelompok separatis

 Legislator Minta TNI Sikapi Tantangan Kelompok Separatis

Jakarta, (Antarariau.com) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya meminta TNI menyikapi tantangan perang yang diungkapkan Organisasi Papua Merdeka namun harus melalui konsultasi dengan DPR RI.

"Saya menilai TNI tidak boleh diam dalam menyikapi pernyataan tersebut (tantangan perang) namun sikap tersebut harus duduk bersama dengan DPR RI," kata Tantowi di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan ketika ada gerakan yang mengancam kewibawaan TNI maka harus dipikirkan bersama langkah strategisnya.

Menurut dia langkah awal yang harus dilakukan adalah TNI duduk bersama Komisi I DPR RI dalam rangka membahas isu tersebut.

"Apabila ada gerakan mengancam kewibawaan TNI maka harus kita pikirkan secara bersama-sama," ujarnya.

Selain itu politisi Partai Golkar itu menilai Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah melakukan upaya agar tidak terjadi konflik antara TNI dan Polri dengan kelompok separatis di Papua.

Dia mencontohkan pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk merangkul kelompok tersebut agar tercipta kedamaian di Papua.

"Presiden Jokowi juga sudah hadir di Papua untuk mengunjungi masyarakat di sana," ujarnya.

Dia menjelaskan langkah pemerintah Indonesia tidak menghalangi peliputan pers asing di Papua merupakan niat baik yang harus diapresiasi. Hal itu menurut dia dalam rangka menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua.

"Gagasan masuknya pers asing ke Papua tanpa halangan merupakan niat baik untuk menyelesaikan masalah di Papua," katanya.

Sebelumnya kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menebarkan ancaman melancarkan perang terbuka terhadap TNI, Polri dan masyarakat non-Papua.

Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati.

Mereka menolak segala bentuk dialog dan menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar.

Menurut dia untuk mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya sudah mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi.