DPRD Riau Prihatin Terhadap Listrik Indragiri Hilir

id dprd riau, prihatin terhadap, listrik indragiri hilir

DPRD Riau Prihatin Terhadap Listrik Indragiri Hilir

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Anggota DPRD Riau menyatakan prihatin terhadap kondisi listrik di Kabupaten Indragiri Hilir yang lebih banyak terputus daripada teraliri dan meminta PLN setempat atau di provinsi segara memberikan solusi terbaik.

Legislator dari daerah pemilihan Indragiri Hilir Septina Primawati di Pekanbaru, Kamis, menyampaikan bahwa persoalan itu sudah lama yakni sejak bupatinya Rusli Zainal.

Saat itu, kata dia, sudah ada perubahan ketika Rusli meninjau langsung mesin listrik yang ternyata banyak yang sudah tua.

"Waktu itu biasanya listrik terputus empat hari, sudah membaik. Tapi kalau ini kembali lagi seperti dulu, kita sangat prihatin," katanya.

Oleh karena itu perlu dukungan PLN tersebab listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat. Hampir semua peralatan perkantoran dan rumah tangga sekarang menggunakan daya listrik, bahkan juga usaha ekonomi.

"Kalau itu terputus kasihan masyarakat," tambahnya.

Hal ini menurutnya harus jadi prioritas PLN agar persoalan listrik di Indragiri Hilir dicarikan solusi terbaik. Sementara sebagai wakil rakyat dirinya juga akan mendorong legislator lainnya di DPRD Riau yang duduk di Komisi D untuk memanggil PLN.

Pemeintah Kabupaten Inhil, kata dia, juga harus turut serta agar masalah ini diselesaikan dengan baik dan secepat mungkin. Karena listrik bukan hanya milik masyarakat kota saja, tapi juga daerah.

Kondisi kelistrikan di Inhil masih belum stabil, bahkan banyak desa yang belum dialiri listrik dan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan bahan bakar solar.

Bahkan Desa Harapan Jaya yang sudah merupakan salah satu desa maju karena telah mendapatkan bantuan internet dari Kementrian Komunikasi dan Informasi juga belum dialiri listrik permanen.

"Kita punya dua mesin PLTD, hidup biasanya antara pukul 18.00-24.00 WIB. Kalau ada keperluan tertentu saja pada siang dialiri listrik," jelas Kepala Desanya, Rasidi ketika didatangi Antara.