BI Mendukung Program Peningkatan Ekonomi Daerah Kampar

id , bi mendukung, program peningkatan, ekonomi daerah kampar

  BI Mendukung Program Peningkatan Ekonomi Daerah Kampar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia mendukung program peningkatan ekonomi daerah dan kerakyatan yang dijalankan Pemerintah Daerah Kampar, Provinsi Riau, khususnya Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi.

"Selama ini BI memiliki program klaster berbagai jenis tanaman-tanaman produktif untuk mendukung percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah kepada pers usai mengunjungi kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya Siak Hulu, Kampar, Jumat siang.

Bersama Bupati Kampar, katanya, BI mendorong dan memberikan dukungan penuh untuk penanaman bawang, cabai, dan perikanan serta peternakan seperti yang telah dijalankan selama ini.

"Ini juga merupakan wujud nyata BI untuk mendongkrak perekonomian daerah sekaligus menekan inflasi yang jika tinggi akan merugikan perekonomian masyarakat," katanya.

Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya kagum dengan berbagai program yang dijalankan Pemda Kampar untuk membantu Pemerintah Pusat dalam swasembada pangan.

Menurut dia, Program RTMPE merupakan program unggul yang potensial untuk menekan inflasi sehingga perekonomian daerah terus meningkat.

"Ini patut dicontoh oleh daerah-daerah lain dan segeralah melakuka upaya nyata agar perekonomian membaik," katanya.

Bupati Kampar Jefry Noer selama tiga tahun terakhir telah menjalankan program-program kerakyatan. Dan saat ini fokus untuk menyukseskan Program RTMPE.

RTMPE adalah program mengajarkan masyarakat untuk mandiri, mengelola lahan seluas seribu meter persegi dengan ditanami berbagai kebutuhan pokok, memelihara ikan, dan beternak sapi yang kotorannya kemudian diolah menjadi biourine dan biogas sebagai energi alternatif untuk masyarakat perdesaan.

Bupati Jefry Noer mengatakan, lewat program ini, masyarakat tidak lagi ketergantungan dengan kelapa sawit, bahkan penghasilannya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

"Untuk menjalankan program ini, dibutuhkan modal sekitar Rp120 juta. Namun pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan sebanyak 400 ekor sapi yang nantinya akan digulirkan ke masyarakat pedesaan. Kemudian akan ada dukungan dari perusahaan khususnya perbankan," katanya. (adv)