Realisasi PAD Riau Capai Rp600 Miliar

id realisasi pad riau capai rp600 miliar

 Realisasi PAD Riau Capai Rp600 Miliar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Riau hingga bulan Mei 2015 mencapai Rp600 miliar, atau sekitar 30 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp2,9 triliun.

"Sampai bulan kedua kuartal kedua, realisasi PAD sekitar 30 persen atau sekitar Rp600 miliar," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Provinsi Riau, S.F Hariyanto, di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengakui pencapaian tersebut memang belum signifikan, apalagi dana bagi hasil (DBH) untuk Riau pada tahun ini menurun drastis dari sebelumnya Rp2,4 triliun pada tahun lalu tinggal sekitar Rp890 triliun. "Bayangkan hampir Rp2 triliun hilang, apa tidak pusing kita ini, bagaimana Riau bisa membangun," katanya.

Menurut dia, penyumbang PAD Riau hingga kini terbesar masih dari pajak kendaraan maupun pajak balik nama kendaraan. Namun, faktor-faktor eksternal terus membayangi penerimaan dari sektor tersebut, seperti dari turunnya daya beli masyarakat dan imbas dari pelemahan nilai kurs Rupiah.

Pajak kendaraan baru juga diprediksi bakal menurun karena jumlah pembelian mobil baru tahun ini dibandingkan tiga tahun sebelumnya turun drastis.

"Yang signifikan karena daya beli masyarakat melemah. Contohnya, jumlah kendaraan baru dari biasanya 400 unit satu bulan, turun jadi sekitar 200-260 unit satu bulan," katanya.

Pengaruh lainnya yang mempengaruhi realisasi PAD adalah akibat belum maksimalnya program-program pembangunan yang dibiayai APBN dan APBD.

Karena itu, ia mengatakan Dipenda Riau kini melakukan beragam terobosan untuk meningkatkan PAD. Salah satunya adalah meminta kepada pemerintah pusat agar Riau bisa mengelola Pajak Bumi dan Bangunan untuk Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan (PBB-P3). Selain itu, Dipenda Riau juga membenahi pengelolaan pajak alat berat dan pajak air permukaan agar penerimaan dari sektor itu bisa optimal.

"Kita sudah terlalu lama ketiduran (terlena)," tegas S.F Hariyanto.