Asita Riau: Umrah Ramadan Turun 30 Persen

id asita riau, umrah ramadan, turun 30 persen

Asita Riau: Umrah Ramadan Turun 30 Persen

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Riau menyebut terjadi penurunan sekitar 30 persen bagi warga di Riau berangkat umrah selama bulan suci Ramadan tahun ini, dibanding tahun 2014.

"Ini terjadi karena melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS seperti pagi tadi nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta sebesar Rp13.324 untuk 1 dolar AS," tutur Ketua Asita Provinsi Riau, Ibnu Masud melalur telepon seluler dari Pekanbaru, Kamis.

Menurutnya, kini minat warga masyarakat terutama di Riau secara umum berpenghasilan dari petani kebun sawit dalam melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci seperti Kota Mekkah dan Kota Madinah, bisa dibilang ditentukan oleh menguatnya rupiah terhadap dolar AS.

Belum lagi dengan kondisi cuaca panas terjadi selama bulan puasa Ramadan mendera Arab Saudi, secara otomatis menimbulkan pengaruh negatif terhadap dayan tahan tubuh bagi umat muslim berasal dari Indonesia.

"Kami pikir dua hal tersebut sangat berpengaruh dalam melaksanakan ibadah umrah Ramadan. Untuk satu musim pada tahun ini, terjadi penurunan masyarkat Riau yang umroh diperkirakan hanya sekitar 6.000 orang," ujarnya, memprediksi.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) bulan lalu menyebut, terjadi penurunan jumlah peserta umroh mulai Januari hingga awal Ramadan yang salah satunya penyebabnya akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kurs rupiah yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat menunda keberangkatan untuk ibadah umroh," kata Sekretaris Jenderal Amphuri, Budi Firmansyah.

Ia mengatakan, permintaan ibadah umrah periode Januari hingga awal Ramadhan tahun lalu bisa mencapai 600.000 anggota jamaah, namun pada periode sama tahun ini hanya sekitar 500.000 orang.

Dengan melihat perbedaan jumlah jamaah diberangkatkan itu, ia mengatakan, target permintaan ibadah umrah pada tahun 2015 diturunkan hanya 600.000 orang hingga akhir tahun, sedangkan target tahun sebelumnya 700.000 orang.

Ia berujar, pada 2014 permintaan umroh hanya dipengaruhi proses validasi visa yang lama yakni sebulan dan tahun ini meski proses validasi visa telah dipercepat hingga 15 hari, permintaan menurun karena melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Penurunan juga dipengaruhi isu gelombang panas menyebar dari India ke Timur Tengah dan pengaruh dari penyedia jasa perjalanan ibadah umroh bodong.

"Ada isu gelombang panas yang dari India ke Timur Tengah, bisa 65 derajat Celcius," tuturnya.