Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan Di Pekanbaru

id kabut asap, mulai ganggu, penerbangan di pekanbaru

Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan Di Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kabut asap tebal mulai mengganggu aktivitas penerbangan terutama saat pesawat melakukan pendaratan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru karena jarak pandang pilot terbatas, sehingga dialihkan ke bandara terdekat.

"Kemarin pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 963 rute Jakarta-Pekanbaru, terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena kabut asap," beber Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Hasnan Siregar di Pekanbaru, Kamis.

Padahal, menurut dia, sesuai jadwal pesawat jenis Airbus A330-200 tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, tepat pukul 5.25 WIB dan mendarat di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru sekitar pukul 6.55 WIB.

Namun pukul 06.30 WIB jarak pandang kawasan bandara setempat turun karena diselimuti kabut asap tebal menjadi hanya sekitar 800 meter, membuat pilot pesawat yang mengusung penerbangan berbiaya murah mengalihkan pendaratan atau divert menuju Batam.

"Baru sekitar pukul 09.10 Wib, pesawat Citilink QG 936 itu bisa mendarat di Pekanbaru," terangnya.

Sugarin, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mengatakan, hingga kini masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau dengan ditemukan sebanyak 60 titik panas tersebar pada sembilan wilayah kabupaten/kota.

"Dari alat pemantauan kita pada pukul 07.00 Wib kemarin menunjukkan jarak pandang menjadi terbatas seperti di Kota Pekanbaru hanya 1 kilometer (km), lalu Kota Dumai 7 km, Kabupaten Pelalawan 3 km dan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu 3 km," ujarnya.

Berdasarkan data terkahir yang dikeluarkan BMKG terungkap bahwa karhutla juga terjadi di provinsi lain di Pulau Sumatera dengan terlihat tingginya jumlah titik panas yang mencapai 173 titik.

Kalangan anggot DPRD Provinsi Riau mendesak, agar pemerintah setempat untuk cepat tanggap dan bergerak secara cepat, sehingga masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau bisa lebih cepat teratasi.

"Asap dalam beberapa hari terakhir sudah terasa dan bahkan mulai mengganggu aktivitas penerbangan. Kita berharap pada pemerintah melalui pihak terkait, bisa segera menyikapi dengan banyaknya titik panas di Riau," kata anggota DPRD Riau, Asri Auzar.