Distanak Pekanbaru Siagakan Poskeswan Pantau Masuknya Sapi

id distanak pekanbaru, siagakan poskeswan, pantau masuknya sapi

Distanak Pekanbaru Siagakan Poskeswan Pantau Masuknya Sapi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru menyiagakan tiga Pos Kesehatan Hewan guna mamantau masuknya sapi-sapi yang tidak sehat ke Ibu Kota Provinsi Riau itu.

"Antisipasi meningkatnya distribusi sapi potong untuk kebutuhan Idul Fitri, kami pastikan kesehatannya," kata Kepala Distanak Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Minggu.

Pihaknya telah memiliki standar operasional prosedur dalam pemotongan hewan sapi di rumah potong hewan (RPH).

Tujuannya, katanya, menjaga keamanan dan kesehatan produk daging sapi yang akan dijual ke pasar.

"Di RPH kami punya masyarakat veteriner yang dilengkapi dokter hewan," ujarnya.

Ia mencontohkan semua proses pemotongan hewan sapi harus memenuhi beberapa syarat standar kesehatan.

"Itulah gunanya retribusi yang ditetapkan oleh RPH," katanya.

Selain itu, katanya, sebelum sapi masuk ke RPH, pihaknya juga melakukan pengawasan proses distribusi sapi dari daerah asal, di mana setiap hewan potong yang akan dipasarkan di wilayah Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau umumnya, harus melalui pos pemeriksaan dokumen.

Ia mengatakan Pekanbaru memiliki tiga poskeswan di wilayah yang menjadi pintu masuknya hewan potong tersebut.

Selain sapi, katanya, ada juga kerbau, kambing, ayam yang menjadi sasaran petugas dalam melaksanakan standar operasional tersebut.

Petugas memastikan dokumen ternak, dengan melakukan pemeriksaan saat menyeberang perbatasan.

"Karena dikhawatirkan tidak sesuai dan ada yang menyisipkan hewan potong yang berpenyakit, serta tidak boleh dikonsumsi, misalkan pada sapi anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan penyakit mulut dan kuku," katanya.

Ia mengatakan pemantauan petugas Poskeswan selama Ramadhan hingga Idul Fitri diperketat.

Tiga poskeswan itu berada di Rumbai, Tampan, dan Kulim dengan petugas yang selalu siaga.

Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan masuknya ternak ke daerah setempat yang tidak sesuai dengan dokumen.

Meskipun demikian, pihaknya tetap mewaspadai hewan potong yang masuk ke Pekanbaru, khususnya dari wilayah perbatasan kabupaten/kota, sedangkan untuk antarprovinsi tidak begitu dikhawatirkan karena akan ada koordinasi.

"Yang rawan daerah perbatasan Pelalawan, Siak, Kampar. Pelalawan juga biasanya masuk dari Kuansing," katanya.