Petani Kuansing Kecewa Harga Sawit Turun

id petani kuansing, kecewa harga, sawit turun

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sejumlah petani sawit di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau merasa kecewa dan mengeluh akibat turunnya harga sawit jelang Lebaran Idil Fitri 1436 H.

"Harga turun menjelang Idul Fitri ini dari sebelumnya harga perkilogram masih Rp1.200 namun kini menjadi Rp1.000 per kilogram," kata warga Kuantan Singingi Hendrianto di Teluk Kuantan, Minggu.

Ia mengatakan, jika harga buah sawit segar sudah mulai turun dan merosot maka petani sulit menutupi kebutuhan keluarga jelang hari besar agama Islam tersebut.

Masyarakat masih banyak ketergantungan ekonomi dari hasil perkebunan sawit sementara pembelian buah sawit pada tingkat petani oleh pedagang pengumpul harga yang mereka tetapkan masih rendah.

"Karena itu diharapkan adanya kebijakan pemerintah daerah agar harga kembali normal," sebutnya.

Masyarakat saat ini khususnya bulan Ramadhan dan jelang Lebaran membutuhkan banyak uang untuk memenuhi keperluan rumah tangga baik itu sembako maupun pakaian anak -anak menghadapi hari besar itu yang juga sudah menjadi kebasaan setiap tahun.

"Harga saat ini tidak berbanding dengan harga beras dan pakaian," ujarnya.

Seorang petani kepala sawit yang memiliki kebun lebih luas asal Pangean, Ricek juga mengeluhkan turunnya harga sawit, hingga malas untuk memanen hasil perkebunannya itu.

"Saya kecewa harga sangat rendah, sementara kebutuhan banyak," ujarnya.

Ditambahkannya, seharusnya semakin banyaknya jumlah PKS akan semakin normal harga sawit petani.

Kepala Dinas Perkebunan Kuansing H Wariman DW MSi juga berharap penurunan harga sawit tidak dalam waktu lama, karena itu semua pihak harus bersabar dan tetap berusaha untuk memakluminya.

"Saya juga berharap pihak penentu harga seperti pengusaha dan pemerintah bisa menstabilkan harga sawit ini," janjinya.