Satgas: Segel Lahan Yang Terbakar Di Riau

id satgas segel, lahan yang, terbakar di riau

Satgas: Segel Lahan Yang Terbakar Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau memerintahkan agar kepolisian menyegel setiap lahan yang terbakar, hingga pemilik lahan mengakui kepemilikan lahan tersebut dan bertanggung jawab terhadap kebakaran.

"Kita akan sengketakan dan menyatakan bahwa lahan tersebut bermasalah dan tersangkut masalah hukum," kata Komandan Korem 031 Wira Bima Mayjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Karlahut Riau kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil guna menanggulangi tingginya angka kebakaran lahan di Riau.

Ia mengatakan langkah yang nantinya akan dilakukan oleh pihak kepolisian tersebut dilakukan dengan cara memasang papan pemberitahuan bahwasan lahan tersebut bermasalah dengan hukum, meski tidak ada pihak yang mengakui kepemilikan lahan yang terbakar itu.

Ia menuturkan kebakaran lahan dan hutan di Riau merupakan akibat dari ulah manusia yang sengaja melakukan pembakaran.

"Tidak ada lahan yang terbakar tetapi sengaja dibakar, sehingga harus ada pelaku yang bertanggung jawab," tegasnya.

Menurutnya, sejak Januari hingga Juli 2015, Kepolisian telah menetapkan tiga tersangka pelaku pembakaran lahan di Riau dari 12 pelaku yang diamankan. Ia mengatakan masih banyak pelaku pembakaran lahan dan hutan yang saat ini masih belum berhasil diamankan, untuk itu pihaknya bersama dengan Kepolisian akan menegakkan hukum guna menimbulkan efek jera kepada pelaku pembakaran lahan.

Sebelumnuya, Satgas Karlahut Riau menyatakan hingga saat ini terdapat seluas 1.246 hektar lahan terbakar di seluruh provinsi Riau.

Ia menjelaskan, terdapat empat Kabupaten Kota di Riau yang menjadi penyumbang mayoritas kebakaran lahan dan hutan yakni Kabupaten Rokan Hilir dengan 400 hektar, Pelalawan 232 hektar, Bengkalis dengan 177 hektar dan Kota Dumai dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 124 hektar.

Sementara itu, guna menanggulangi tingginya angka kebakaran lahan di daerah tersebut, pihaknya telah menyiapkan dua unit heli yakni MI 17 dan Sikorsky untuk melakukan bom air (water bombing) dari udara.