Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus melakukan pengecekan ketersediaan obat-obatan untuk infeksi saluran pernafasan atas serta lainnya di gudang Instalasi Farmasi Kesehatan Dinas Kesehatan setempat guna memenuhi permintaan masyarakat.
"Kita saat ini dalam kondisi bencana kabut asap, jadi saya perlu tahu bagaimana stok obat-obatan yang dimiliki," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan cukup banyak warga di semua puskesmas setempat yang saat ini mulai terjangkit berbagai jenis penyakit karena memburuknya kualitas udara, seperti ISPA, asma, iritasi, dan bahkan diare.
Oleh karena itu, kata Firdaus, hal itu menjadikan permintaan distribusi obat dari 20 puskesmas di Kota Pekanbaru meningkat.
"Saya ingin tahu sirkulasi obat kita, apa yang ada serta yang kurang," katanya.
Ia menjelaskan dengan mengetahui stok obat, maka ketika masyarakat terserang penyakit, bisa diketahui apa obat yang dibutuhkan sesuai dengan jenis penyakitnya.
Selain mengecek obat, Firdaus juga ingin mengetahui bagaimana pelayanan puskesmas setelah kabut asap menyelimuti Pekanbaru.
Dengan mengetahui kondisi pelayanan di puskesmas, katanya, bisa segera diantisipasi kekurangan dan kelemahan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.
"Ini penting pemerintah ketahui, jangan saat dibutuhkan stok obat malah tidak ada," katanya.
Firdaus mengatakan hingga saat ini ketersediaan obat-obatan di Pekanbaru mencukupi, sesuai dengan jenis penyakit yang kini banyak menjangkiti masyarakat.
"Hanya saya tidak tahu persis jumlahnya, kalau bentuk penyimpanan gudangnya tidak profesional dan semrawut seperti ini," katanya.
Ia menyampaikan kritik tentang kondisi gudang penyimpanan obat di IFK Dinkes Kota Pekanbaru yang tidak tertata sesuai nama dan jenis.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat melakukan peninjauan ke gudang obat di IFK yang terletak satu kawasan dengan Puskesmas Sidomulyo itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus memanggil pimpinan unit pelayanan terpadu daerah (UPTD) yang berstatus sebagai pelaksana tugas kepala instansi itu, karena pejabat definitif sedang cuti melahirkan.
Firdaus mengkritik sistem pergudangan yang diterapkan bagi obat-obatan tersebut.
Ia bahkan setengah berang dan menilai manajemen penyimpanan obat-obatan tersebut tidak profesional karena terlihat semrawut dan tidak memenuhi kaidah dalam menumpuk kardus.
Firdaus bahkan menanyakan tentang pemilahan stok tahun lalu dan stok tahun terbaru kepada pimpinan UPTD itu. Pertanyaan wali kota tersebut terlihat tidak bisa dijawab serta diketahui kepastiannya oleh yang bersangkutan.
"Kalau begini mana bisa tahu stoknya," kata Firdaus.
Oleh karena persoalan itu, Firdaus memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan setempat segera menyiapkan ekpose di hadapannya terkait dengan stok obat-obatan milik Pemkot Pekanbaru.
Berita Lainnya
Batik Mojokerto tampil di Indonesia Fashion Week 2024
29 March 2024 11:19 WIB
Bobby targetkan pembangunan di Medan selesai sebelum jabatannya berakhir
13 November 2023 8:08 WIB
Wali Kota Dumai gelar syukuran terima DBH Migas 1 persen
09 November 2023 15:12 WIB
Sambangi Indarung I, Wali Kota Gondar City dan rombongan unjuk gigi dengan menari tradisional
27 October 2023 13:44 WIB
PAN terima siapa pun pendamping Prabowo
20 October 2023 20:07 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya sebut putusan MK ibarat jalan tol kepala daerah "nyapres"
17 October 2023 13:49 WIB
Wali kota Jaksel Munjirin harapkan pemasangan jaringan utilitas sesuai prosedur
03 October 2023 14:00 WIB
Dirut LKBN ANTARA kibarkan Merah Putih di titik nol kilometer Indonesia
15 August 2023 19:39 WIB