PLN Tunda Pengoperasian PLTU Tenayan Raya

id pln tunda, pengoperasian pltu, tenayan raya

PLN Tunda Pengoperasian PLTU Tenayan Raya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terpaksa menunda lagi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x110 megawatt di Tenayan Raya, Pekanbaru, Provinsi Riau, karena terganjal lahan.

"Pembangunan menara transmisi-nya belum selesai karena terkendala ketersediaan lahan," ungkap Humas PLN Area Pekanbaru, Abdul Hafis, di Pekanbaru, Rabu.

Abdul menjelaskan pihaknya memutuskan penundaan pengoperasian dua unit pembangkit yang sedianya bisa beroperasi tahun ini menjadi pada 2016.

Menurut Abdul, hal ini dikarenakan pihaknya masih mengalami kendala dalam pembebasan lahan bagi lokasi pembangunan tower atau menara transmisi.

Ini diakibatkan belum adanya kecocokan harga yang akan dibayarkan oleh PLN kepada pemilik lahan tersebut.

"Masyarakat yang akan diganti rugi lahannya meminta harga lebih tinggi dari pasaran harga yang ditawarkan PLN," tutur Abdul.

Padahal sebelumnya pihaknya sudah menargetkan akan menuntaskan pembangunan jaringan itu pada Oktober 2015, sehingga Desember akan uji coba pembangkit.

Namun akibat lahan yang belum jelas target pengoperasian juga jadi molor dari 2015 menjadi tahun 2016.

Meski demikian pihaknya berjanji akan berupaya untuk segera bisa menuntaskan kasus lahan ini dengan membangun koordinasi kepada pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah.

"Kami akan berkoordinasi dengan minta bantuan Pemko Pekanbaru," ujarnya.

Abdul apotimis, target baru yang ditetapkan tahun 2016 tidak akan molor lagi. Karena secara teknis pembangunan pembangkit sudah tuntas, jaringan transmisi adalah bagian kecil saja.

"Kami berharap PLTU Tenayan Raya akan beroperasi pada Maret atau Juni 2016," tuturnya.

Menurut data PLN jika PLTU Tenayan Raya dengan kapasitas 2x110 MW beroperasi, maka suplay listrik yang masuk ke inter koneksi di Sumatera akan bertambah.

Dengan demikian semua kebutuhan listrik di Sumatera akan terpenuhi dan terkurangi krisisnya.

Misalkan, Abdul mencontohkan, apabila Palembang mengalami krisis listrik, maka PLTU Tenayan Raya bisa menyuplainya.

"Begitu juga sebaliknya, kita juga bisa menerima energi listrik dari daerah lain," tambahnya.

Makanya pembangunan beberapa pembangkit baru di wilayah Sumatera perlu didukung, apalagi program Presiden Jokowi menargetkan penyediaan energi listrik sebesar 35.000 MW tidak main-main. Ditambah beban puncak Pekanbaru mencapai 500 MW.

"Tapi sekarang ini tergantung pemakaian juga. Yang jelas kami fokuskan penyelesaian PLTU Tenayan Raya ini," pungkasnya.