Gubernur Riau Instruksi Olah Ikan Bangun Wisata

id gubernur riau, instruksi olah, ikan bangun wisata

Gubernur Riau Instruksi Olah Ikan Bangun Wisata

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman instruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengolah ikan menjadi makanan favorit bagi pariwisata setiap mengunjungi destinasi wisata di Riau.

"Dari apa yang kita lihat hari ini, ibu-ibu kan sudah mulai (mengolah ikan). Sekarang bagaimana sama-sama kita mengangkat potensi yang dibuat ibu-ibu sedemikian rupa, tak kalah saing dengan yang ada di hotel-hotel," ujarnya di Pekanbaru, Kamis.

Pernyataan itu dikeluarkannya usai menghadiri lomba masak serba ikan dan sosialisasi gemar ikan dan bazar produk olahan hasil perikanan dan kelautan tingkat Provinsi Riau tahun 2015 beserta istri Sisilita Arsyadjuliandi dan pejabat terkait.

Sesuai tema hari jadi Provinsi Riau ke-58 tahun dan baru dilaksanakan bulan ini, lanjut Arsyadjuliandi, pihaknya menginginkan mengangkat pariwisata berbasis sumber daya yang erat kaitannya dengan gerakan memasyarakatkan makan ikan.

Terutama daerah destinasi wisata bisa dikembangkan, mengingat potensi perikanan di Riau bisa dimaksimalkan karena baru mampu produksi 225.000 ton per tahun dan tingkat konsumsi 38,37 kilogram/kapita/tahun atau masih sangat rendah dibanding negara tetangga.

"Kepada dinas terkait untuk fokus tindaklanjuti apa yang kita hasilkan pada hari ini. Misalnya dinas koperasi, kita harapkan tingkatkan pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor perikanan," terangnya.

Ia mengharapkan, bagaimana melatih UMKM sektor perikanan di Riau terutama pada 12 kabupaten/kota untuk dikembangkan makanan olahan dari ikan.

"Penelitian dan pengembangan harus mengetahui kondisi nutrisi yang direkomendasikan. Begitu dengan dinas perikanan sendiri, harus melihat pasokan dan permintaan karena kita berusaha untuk mengangkat ini terutama dari segi harga harus terjangkau," ungkapnya.

Dia menekankan, pasokan ikan baik ikan laut atau ikan air tawar dapat dijaga terus, agar harga tetap terjangkau oleh masyarakat di Riau.

"Tentu pasokan ikan, harus dijaga terus. Jangan sampai pasokan lebih kecil dan permintaan besar," beber Arsyadjuliandi atau akrab disapa Andi.

Tien Mastina, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau mengaku, akan perhatikan arahan plt gubernur Riau dengan masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dapat saling bersinergi.

"Sekarang di Riau, sedang genjot pariwisata yang ada di kita. Jadi nanti kalau bisa para SKPD bersinergi sesuai kata pak plt. Kami punya produk olahan, kemudian UMKM-nya bisa membina dan instansi terkait bisa memasarkan hasil perikanan," ujarnya.

Dalam waktu dekat, menurut dia, pihaknya akan mensosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat dan hotel, agar satu produk perikanan bisa masuk ke hotel dengan harga yang terjangkau.

"Begitu juga dengan restoran di 12 kabupaten/kota. Kalau ikan spesifik lokal, biasanya agak mahal karena ikan itu sulit didapat dan bersifat langka. Jadi kemahalannya muncul disitu," katanya.