Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna menanggulangi berkurangnya debit air di Waduk Koto Panjang dan Waduk Singkarak yang merupakan sumber dari pembangkit listrik tenaga air.
"Kita fokuskan ke dua waduk tersebut karena keduanya merupakan pemasok sumber listrik utama di Sumatera bagian utara khususnya ke Kota Pekanbaru," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Heru Widodo kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Waduk Koto Panjang merupakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang berlokasi di Kabupaten Kampar, Riau. PLTA tersebut memiliki kapasitas terpasang 3x38 MegaWatt (MW) atau setara 114 MW.
Sementara itu waduk Singkarak merupakan PLTA yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. PLTA tersebut memiliki kapasitas terpasang 4x43,76 MW atau setara 175 MW.
Heru menjelaskan saat ini tinggi muka air kedua waduk tersebut turun signifikan karena tidak ada hujan sejak Juli 2015 lalu.
"Walau turun cukup signifikan, kondisinya masih aman. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa menyebabkan krisis listrik di kemudian hari jika TMA (tinggi muka air) berada di bawah elevasi minimal," jelasnya.
Lebih lanjut, Heru mengatakan proses TMC itu akan dilakukan selama 75 hari terhitung sejak awal September. Ia menjelaskan dalam 75 hari tersebut, pihaknya hanya akan terbang ketika BPPT atau BMKG Pekanbaru mendeteksi adanya awan yang berpotensi hujan.
"Jadi tidak terbang terus, tapi jika dalam satu hari ada dua awan yang berpotensi menurunkan hujan di kedua waduk, akan kita kejar," ujarnya.
Dalam TMC tersebut, Heru mengatakan, pihaknya akan menggunakan satu unit pesawat Cassa milik Pelita Air.
Ia optimistis bahwa melalui TMC tersebut akan menghasilkan hujan guna menanggulangi defisit air di kedua waduk itu. Menurutnya, Riau yang berada di jalur ekuator sangat memungkinkan untuk menghasilkan hujan melalui TMC karena keberadaan awan cukup banyak.
Sementara itu, Manager Sektor PLN Pekanbaru Charles Leonard Damanik menjelaskan pihaknya membantu dana sebesar Rp148 juta per hari. "Soal dana kita mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2015. Dalam hal ini, kita tetapkan Rp148 juta per hari," kata Charles.
Berita Lainnya
BPPT lakukan rekayasa cuaca cegah karhutla di Riau
03 July 2021 23:47 WIB
BPPT lakukan rekayasa cuaca untuk mitigasi banjir di wilayah Jabodetabek
23 February 2021 12:42 WIB
BPPT bersama TNI mulai lakukan modifikasi cuaca untuk cegah banjir Jabodetabek
03 January 2020 10:08 WIB
Pemprov Riau masih menggunakan TMC padamkan karhutla
21 October 2023 13:33 WIB
BNPB lakukan TMC kurangi polusi udara selama penyelenggaraan KTT ASEAN
09 September 2023 12:59 WIB
Karhutla Riau - 4.800 kg garam ditabur di langit Riau
14 August 2023 13:20 WIB
BRIN modifikasi cuaca untuk tingkatkan curah hujan di Riau
22 July 2022 19:02 WIB
Upaya pencegahan karhutla, RAPP ikuti operasi TMC
16 April 2022 11:00 WIB