Penjual Masker Di Pekanbaru "Menjamur" Manfaatkan Polusi Asap

id , penjual, masker di, pekanbaru menjamur, manfaatkan polusi asap

   Penjual Masker Di Pekanbaru "Menjamur" Manfaatkan Polusi Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penjual kaki lima yang menawarkan masker di pinggir jalan mulai bermunculan di Kota Pekanbaru, seiring semakin pekatnya kabut asap kebakaran lahan dan hutan yang terus menyelimuti Ibu Kota Provinsi Riau itu selama sepekan terakhir.

Dari pantauan Antara di Pekanbaru, Rabu, para pedagang masker dadakan mulai "menjamur" di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Soebrantas, Arifin Achmad, Tuanku Tambusai dan Soedirman. Mereka terlihat rapi berjejer di pinggiran jalan menawarkan masker aneka warna dan gambar.

Salah seorang penjual masker di Jalan Soebrantas, Rio (35) mengatakan dirinya mulai menjual masker sejak sepekan terakhir. "Tapi baru dua hari ini penjualan laku banyak," kata Rio kepada Antara.

Ia menjelaskan masker yang dijual seharga Rp5.000 hingga Rp30.000. Sementara itu Rio yang telah menjual masker dadakan sejak tiga tahun terakhir ini mengatakan dirinya mampu memperoleh penghasilan rata-rata sebesar Rp120 ribu per hari.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang lainnya, Fikri yang mengaku barang dagangannya laku keras dalam dua hari terakhir ketika kabut asap terus memburuk.

Berbeda dengan penjual masker musiman, sejumlah apotek di Pekanbaru mengaku permintaan masker tidak ada kenaikan signifikan.

"Hal tersebut dikarenakan bahwa masyarakat cenderung memilih masker yang bisa dipakai berkali-kali dibandingkan hanya sekali pakai," kata salah seorang Apoteker di kawasan Sudirman Pekanbaru, Rita.

Empat Kabupaten dan Kota di Riau saat ini diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 400 meter hingga 800 meter pada Rabu pagi.

"Pelalawan merupakan daerah dengan visibilty terburuk yakni 400 meter, selanjutnya Pekanbaru 500 meter, Dumai 700 meter dan Rengat Indragiri Hulu 800 meter," kata Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pada Rabu pukul 07.00 WIB, terdapat 134 titik panas yang tersebar di 11 kabupaten dan kota se Riau.

Dari 134 titik panas, 98 diantaranya dipastikan merupakan titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

Pelalawan merupakan penyumbang titik api terbanyak dengan 36 titik api, selanjutnya Indragiri Hilir dengan 24 titik api, Indragiri Hulu 16 titik api, Kampar dan Kuantan Singingi masing-masing sembilan titik api.