70 Peserta Ikuti Sosialisasi P2KP

id 70 peserta, ikuti sosialisasi p2kp

Tembilahan, (Antarariau.com)- Sebanyak 70 orang peserta mengikuti pelaksanaan lokakarya sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) yang digelar oleh Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Rabu.

"70 orang peserta ini merupakan perwakilan dari dinas, badan dan kantor yang ada di Pemkab Indragiri Hilir serta perguruan tinggi,lembaga keuangan, swasta, maupun organisasi Kemasyarakatan yang ada," kata Kepala Dinas cipta karya dan Pemukiman rakyat Kabupaten Indragiri Hilir Dianto Mampanini di Tembilahan, Rabu.

Dianto mengatakan tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di lingkungan masyarakat khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir yang sebagian besar wilayahnya adalah rawa.

"Karena Daerah Indragiri Hilir sebagian besarnya adalah rawa, tentunya program ini sangat di perlukan oleh masyarakat yang rentan dengan Penyakit dan sampah," katanya.

Oleh sebab itu dia menjelaskan melalui program yang dikenal 100-0-100 ini, kami akan membangun sanitasi 100 persen, 0 persen bagian lingkungan yang kumuh serta 100 persen lagi untuk penyedian sanitasi.

"Kami berharap dengan pogram 100-0-100 ini lingkungan di daerah kita, khususnya Kabupaten Indragiri Hilir dapat tertata lebih rapi, kondusif, representatif serta sehat, karena dengan lingkungan yang sehat masyarakat akan sehat, kita dapat bekerja dengan baik sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan ekonomi," jelasnya.

Disamping itu dia juga menyampaikan bahwa pengalaman pembelajaran dari konsep strategi transformasi sosial yang telah dilakukan melalui intervensi PNPM Mandiri Perkotaan minimal telah ada tiga fase penanggulangan kemiskinan.

Fase Pertama disebut fase bagaimana membangun masyarakat dari tidak berdaya menjadi berdaya, fase kedua dalam rangka membangun masyarakat berdaya menjadi mandiri dan fase ketiga adalah untuk membangun masyarakat mandiri menuju masyarakat yang madani.

"Kita akan mengacu pada strategi PNPM Mandiri Perkotaan yang telah menumbuhkan pondasi perencanaan secara partisipatif dan berkelanjutan, walaupun tahun 2015 mulai berganti program, akan tetapi substansi pendampingan program memasuki tahap naik kelas yaitu keberlanjutan dan pencapaian target 100-0-100, dimana pendampingan yang telah dilaksanakan diharapkan mampu menjadikan Pemerintah Kota atau Kabupaten dan masyarakat dapat secara mandiri menjaga keberlanjutan program penanggulangan kemiskinan dan memiliki kesiapan untuk mendukung pencapaian 100-0-100," paparnya. (Adv)