Bandara Pekanbaru Nyaris Lumpuh Akibat Asap

id bandara pekanbaru, nyaris lumpuh, akibat asap

Bandara Pekanbaru Nyaris Lumpuh Akibat Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aktivitas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru nyaris lumpuh selama hampir lima jam akibat asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera yang membuat jarak pandang sangat terbatas di bawah 1.000 meter.

Sepanjang pagi hingga jelang siang, bandara setempat terpaksa menunda keberangkatan lima maskapai berbagai rute domestik seperti Yogyakarta oleh Citilink, Jakarta oleh Garuda, Lion dan Sriwijaya, Bandung oleh AirAsia dan Tanjungbalai Karimun oleh Susi Air.

"Kita tadi pagi pesawat yang "round" di sini tepat waktu berangkat. Tapi setelah itu tidak ada aktivitas proses pendaratan atau lepas landas di bandara," kata Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Hasturman Yunus di Pekanbaru, Rabu.

Ia berujar, kondisi tersebut mulai berangsur normal mendekati pukul 11.00 Wib yang ditandai dengan pendaratan pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 kursi penumpang milik maskapai Firefly dari Subang, Malaysia menuju Pekanbaru.

Lalu disusul pendaratan pesawat AirAsia nomor penerbangan AK 431 dengan rute Kuala Lumpur-Pekanbaru seharusnya mendarat pukul 10.40 Wib, tetapi baru mendarat sekitar jam 11.15 Wib.

"Sedangkan maskapai lain cuma tertunda seperti Garuda seharusnya jam 7.30 Wib, jadi pukul 13.00 Wib. Penumpangnya terpaksa tertahan di bandara menunggu selama lima jam karena mereka seharusnya berangkat ke Jakarta jam 8.30 Wib," katanya.

Pihaknya mencatat hanya terdapat satu maskapai yakni Citilink membatalkan dua rute penerbangan domestik pergi pulang karena telah lewat waktu tiba Jakarta-Pekanbaru seharusnya jam 7.20 Wib dan Pekanbaru-Yogyakarta sesuai jadwal lepas landas pukul 7.50 Wib.

"Yang batal itu pada hari ini cuma Citilink, dua rute yakni Jakarta-Pekanbaru dan Pekanbaru-Yogyakarta pergi pulang," terangnya.

Banyaknya maskapai menundaan penerbangan terutama rute domestik di bandara tersebut, ucap dia, maka bisa dipastikan waktu operasional bisa ditambah karena lazimnya penerbangan terakhir itu maskapai Lion Air rute Jakarta-Pekanbaru pukul 21.00 Wib mendarat.

Tidak kurang 40 kali penerbangan pergi pulang setiap hari baik rute domestik dan internasional yang dilayani 11 maskapai komersil di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Ke-11 maskapai komersil itu yakni Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Lion Air, Garuda Indonesia, Susi Air (penerbangan perintis}, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

"Dengan kejadian ini, maka lihat perkembangan. Nah, jadi permasalahan jarak pandang sangat minimal sepanjang hari ini seperti 1.000 meter, lalu 1.100 meter dan 1.200 meter kemudian turun lagi. Angin tak berhembus kencang, sementara volume asap cukup banyak," jelasnya.

Maskapai Citilink mengklaim terpaksa membatalkan satu penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta akibat pekatnya asap kebakaran lahan dan hutan karena tidak bisa mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Ini merupakan kondisi terburuk dalam penerbangan selama tahun 2015. Kita berharap, jangan sampai terulang seperti tahun 2014 lalu yang kondisinya cukup parah," kata Direct Sales Manager Citilink Pekanbaru Ridwan.

Dia menjelaskan, penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta seharusnya berangkat pukul 07.50 WIB. Namun, hingga Rabu siang pesawat Citilink dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang digunakan mengangkut penumpang di Pekanbaru, tidak bisa mendarat.

"Namun pesawat kita dari Jakarta belum bisa diberangkatkan hingga pukul 13.00 WIB. Akhirnya kita putuskan penerbangan ke Yogyakarta kita batalkan," katanya.