Dinkes Riau Bagikan Lagi 4.200 Masker

id dinkes riau, bagikan lagi, 4200 masker

Dinkes Riau Bagikan Lagi 4.200 Masker

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau kembali membagikan sebanyak 4.200 masker kepada masyarakat guna menekan risiko terjangkit penyakit ISPA, Pneumoni, asma, jantung dan penyakit lainnya yang mudah terpapar akibat kabut asap melanda daerah itu.

"Masyarakat harus terus memasang masker apalagi indeks ISPU di sekitar wilayah Pekanbaru sejak dua hari berturut-turut terjadi peningkatan rata-rata di atas 300 PSI, ini sangat membahayakan kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan itu disela pendistribusian masker di sekitar Jalan Sudirman Kota Pekanbaru digelar oleh jajaran Dinkes Riau sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Riau menekan peningkatan pasien terjangkit penyakit akibat asap.

Selain membagikan masker, Andra didampingi Kabid Promkes dan Kesga Drs Dedi Parlaungan, Apt serta Kepala Seksi Promkes Drg. Y. Duma Ida RS pada kesempatan itu juga menyosialisasikan dan mendemonstrasikan cara penggunaan masker yang benar kepada pengguna jalan terutama yang berkendaraan roda dua.

Menurut dia, ISPU yang mencapai di atas 300 PSI itu sangat berbahaya bagi kesehatan sehingga pelajar SD kelas I hingga kelas VI sudah diliburkan.

"Aktivitas sekolah pelajar SD diliburkan, dan sebaiknya orang tua juga mengawasi anak mereka untuk tidak keluar rumah sebab jika terhirup asap akan membahayakan kesehatan anak," katanya.

Selain itu masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker bagi yang harus beraktifitas di luar ruangan terutama bagi ibu hamil. Disarankan anak-anak yang sudah diliburkan dari aktivitas sekolah mereka untuk lebih banyak berdiam diri dirumah.

Aksi pembagian masker berjalan lancar, dan masyarakat antusias menerimanya karena pada hari sebelumnya menolak diberikan masker, namun kini sudah memiliki kesadaran untuk langsung berhenti dan meminta masker kepada petugas.

Seorang pengendara motor Ero (31) mengatakan, kali ini dirinya harus memakai masker karena asap sudah menimbulkan sakit pada kepalanya terkadang diiringi dengan batuk.

Ia mengatakan, matanya bahkan terasa perih jika helm tidak menggunakan kaca, selain kabut tebal pada siang hari, kondisi ini bahkan berlarut hingga malam hari.

"Sejak beberapa hari terakhir keponakan saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena batuk berkali-kali, sehingga kakak saya terpaksa harus bangun tiga hingga empat kali semalam untuk menenangkan anaknya yang masih balita itu," kata Ero seorang Satpam kantor swasta itu.

Sepertinya Pemerintah Daerah, katanya lagi, hanya disibukkan memberikan masker dan obat, tanpa dibarenginya dengan tindakan tegas menangkap pelaku pembakaran untuk menimbulkan efek jera.

Apakah para pembakar, pemda, dan aparat penegak hukum tidak sadar bahwa akibat kejahatan pelaku pembakar hutan dan lahan ini telah mengakibatkan anak-anak mereka menjadi generasi berkualitas rendah karena setiap tahun kesehatan mereka terganggu serius.