Mengganti Perdana Menteri Dalam Semalam

id mengganti, perdana menteri, dalam semalam

 Mengganti Perdana Menteri Dalam Semalam



Sambungan dari hal 1 ...

Politik federal Australia tengah mengalami perubahan yang sangat besar, dan hal ini hanya terjadi dalam semalam.

Senin malam, Partai Liberal yang menaungi Tonny Abbott dan Malcolm Turnbull, menggelar pemungutan suara yang melibatkan para anggota parlemen dan senator di Canberra.

Sesaat sebelum pengambilan suara, Tonny Abbott sempat menyampaikan ke media bahwa dirinya sadar bahwa hal ini sangat mungkin terjadi dan ia tetap optimis bakal menang. Namun pada kenyataannya Abbott hanya dipilih 44 orang, sementara Turnbull meraup dukungan dari 54 orang.

Inilah yang masyarakat Indonesia tidak ketahui tentang politik Australia. Di negeri Kangguru yang penduduk aslinya adalah Aborigin, politik federal ditentukan oleh lobi partai politik. Siapa yang menjadi perdana menteri adalah dia yang dipilih menjadi ketua partai politik pemenang pemilu.

Dua tahun lewat, sebagai Partai Liberal mengalahkan Partai Buruh di pemilu federal. Tony Abbott adalah pemimpin Partai Liberal saat itu, sehingga ia pun diangkat sumpah sebagai Perdana Menteri ke-28 Australia.

Di sisi Partai Buruh, Julia Gillard sempat menjadi PM Australia setelah "kudeta" serupa terhadap Kevin Rudd. Gillard tercatat sebagai PM perempuan pertama dalam sejarah nasional Australia.

Hubungan Turnbull-Abbott terbilang unik. Mereka berdua terlibat dalam beberapa kali "pemilu terbatas intra-partai" untuk posisi pemimpin partai dan masing-masing pernah menang.

Di tahun 2009, Malcolm Turnbull dikalahkan oleh Tony Abbott ketika Partai Liberal berada sebagai partai oposisi. Dan semalam, Malcolm "membalasnya" berkat dukungan anggota parlemen dan senator yang di duduk di Canberra.

Tapi "kudeta" ala politik Australia sangat dipengaruhi oleh hasil survei popularitas pemerintahan, survei ekonomi, skandal, dan pemberitaan media.

Dalam pidato perpisahannya sebagai Perdana Menteri, Abbott secara tegas menyarankan agar media berhenti mencetak koran yang memuat berita dengan narasumber tanpa nama. Ia juga menyiratkan bahwa Partai Liberal sangat sampai meniru politik Partai Buruh yang mengganti perdana menteri sedang menjabat hanya karena panik atas hasil survei.

"Ini adalah hari yang berat, tapi ketika Anda bergabung dalam permainan, Anda harus menerima aturan mainnya," kata Abbott seperti dikutip Perth Now.

Kegentingan kursi perdana menteri memanas ketika pemilihan di Canning, Australia Barat, memasuki masa kampanye. Abbott tercatat sudah datang dua kali ke Canning untuk mendukung jagoan Liberal di sana.

Data bahwa saat ini angka pengangguran di Australia merupakan yang terburuk dalam 20 tahun juga menjadi isu yang tidak sepele. Skandal terakhir yang membuat netizen ramai membahas performa Abbott adalah ketika dirinya tertawa mendengarkan lelucon Menteri Imigrasi Peter Dutton tentang perubahan iklim yang membuat negara-negara di Pasifik bisa kerepotan dan telat menghadiri rapat dengan pemimpin negara lain.

Lelucon ini tidak sengaja terdengar sebab Dutton dan Abbott nampaknya sesaat lupa bahwa ada alat kecil mengeras suara yang sudah terpasang dan menyala.

Rentetan peristiwa ini membuat beberapa anggota parlemen dari Liberal merasa sangat perlu mengganti pemimpin di partainya. Mereka yang mendorong agar Abbott digeser antara lain Senator Scott Ryan, wakil menteri Mitch Fifield, senator asal Queensland James McGrath, senator Australia Selatan Simon Birmingham, Menteri Pendidikan Christopher Pyne, Menteri Layanan Masyarakat Marise Payne, asisten Menteri Pertahanan Stuart Robert, dan Menlu Julie Bishop.

Di sisi Abbott, Premier Australia Barat Collin Barnett menilai penggantian posisi perdana menteri ini tak lebih dari aksi yang tidak loyal dan egois.

Hal lain yang unik dari penggantian perdana menteri dalam semalam di Australia adalah bahwa Tony Abbott menjadi PM dengan durasi kekuasaan terpendek sejak William McMahon.

Abbott tidak berhak mendapat uang pensiun sebagai perdana menteri karena belum genap menjabat selama dua tahun, dan peringatan dua tahun Abbott sebagai PM sedianya terjadi hari Jumat besok.

Anggota parlemen yang mewakili daerah Warringah itu mulai menjadi anggota parlemen sejak 1994.

Ia adalah perdana menteri yang tidak pernah tinggal di kediaman resmi "the Lodge", karena bangunan itu sedang direnovasi. Alih-alih ia tinggal di gedung milik Polisi Federal Australia selama berdinas di Canberra.

Sementara itu Julia Gillard berkuasa 1 tahun dan tujuh hari lebih lama daripada Abbott, dan Kevin Rudd lebih lama 290 hari sebagai PM Australia jika dibandingkan dengan Abbott.