PLN Alihkan Daya Pelanggan Besar Kurangi Pemadaman Listrik

id pln alihkan, daya pelanggan, besar kurangi, pemadaman listrik

PLN Alihkan Daya Pelanggan Besar Kurangi Pemadaman Listrik

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT PLN (Persero) mengalihkan daya listrik untuk pelanggan besar pada saat beban puncak defisit listrik untuk mengurangi durasi pemadaman bergilir di permukiman masyarakat di Kota Pekanbaru, Riau.

"Kami sudah imbau pengusaha besar seperti mal dan hotel untuk keluar dari sistem dan sudah mengeksekusinya. Hal ini mengurangi luas pemadaman yang terjadi di pelanggan umum, khususnya di permukiman," kata Kepala PLN Cabang Pekanbaru Agustian di Pekanbaru, Senin.

Seluruh pelanggan besar, yang umumnya kalangan bisnis, secara total menghabiskan daya listrik sekitar 40-45 megawatt (MW) di wilayah Pekanbaru.

Apabila, seluruhnya diwajibkan menggunakan mesin genset sendiri pada beban puncak, defisit listrik di wilayah Riau akan berkurang drastis dari semula sekitar 61 Mw yang 50 persen di antaranya terjadi di wilayah PLN Pekanbaru.

Namun, Agustian mengatakan pihaknya belum bisa mengalihkan seluruh pelanggan besar tersebut menggunakan genset paling tidak selama empat jam pada beban puncak di malam hari. "Kami baru bisa mengalihkan sekitar 9-10 MW," ujarnya.

Ia mengakui ada sejumlah komplain dari kalangan bisnis yang terkena pengalihan daya listrik karena mereka tetap terkena pemadaman bergilir, bahkan ada yang durasinya lebih panjang. PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik dua kali sehari dengan durasi total sekitar empat jam karena defisit listrik.

"Ada pelanggan besar yang terpaksa kena sampai enam jam karena di luar waktu beban puncak mereka wajib keluar dari sistem, dan sebelum dan setelah itu tetap terkena pemadaman bergilir juga," katanya.

Riau mengalami defisit listrik mulai 2 September dan makin parah sejak pekan lalu sehingga PLN melakukan pemadan bergilir dua kali sehari dengan total durasi empat jam. Kabut asap membuat gangguan pada filter udara pembangkit listrik di sejumlah daerah. Selain itu, upaya antisipasi terhadap menurunnya debit air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, juga terkendaka karena pesawat untuk modifikasi teknologi cuaca untuk hujan buatan gagal total.

Menurut dia, kabut asap yang terjadi saat ini memiliki dampak negatif terhadap pasokan listrik kita karena filter udara untuk keperluan PLTMG (Pemabangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) sering kotor sehingga menurunkan daya mampunya.

"Filter udara pada mesin pembangkit kita sering tersumbat dan mengakibatkan kurangnya daya mampu untuk membangkitkan energi, sedangkan stok filter terbatas karena suplai dari Jakarta terkendala akibat penerbangan yang ditutup," katanya.

Saat ini PLTMG yang dimiliki oleh PT PLN Wilayah Rau-Kepri ada dua unit yakni di Balai Pungut 170 megawatt (Mw), dan di Teluk Lembu 128 Mw. Dengan kondisi kabut asap saat ini tentunya mengganggu dari filter udara PLTMG, akibatnya penurunan daya mampu sebesar 20-25 persen.

"Untuk mengatasi penurunan daya mampu tersebut, PT PLN saat ini mengupayakan untuk mengoperasikan kembali 1 unit PLTG dengan bahan bakar solar," katanya.

Ia mengatakan kondisi defisit kemungkinan baru bisa ditanggulangi pada Oktober dengan catatan kabut asap sudah bisa ditanggulangi dan terjadi banyak hujan.