Kemenag Dumai Antisipasi Virus Bawaan Jemaah Pulang

id kemenag dumai antisipasi virus bawaan jemaah pulang

Kemenag Dumai Antisipasi Virus Bawaan Jemaah Pulang

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Kementerian Agama Kota Dumai menyatakan, jemaah haji yang dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 12 Oktober 2015 akan diperiksa kesehatannya untuk mengantisipasi masuknya virus MERS-CoV dan lainnya.

Kemenag telah meminta bantuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai agar menurunkan petugas medis ke embarkasi Batam pada 12 Oktober untuk mengecek kondisi kesehatan jemaah.

"Petugas medis akan mengecek kesehatan jemaah dari serangan virus ketika mendarat di bandara kota Batam," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji Kemenag Dumai Zakaria, di Dumai, Selasa.

Menurutnya, tim kesehatan juga akan bersiap dengan peralatan medis dan tindakan karantina di rumah sakit Batam jika ada jemaah terserang virus dari tanah Arab tersebut.

Namun bagi jemaah yang dipastikan aman dan sehat, selanjutnya bisa bersiap untuk kembali ke Kota Dumai pada 13 Oktober 2015 dengan menggunakan kapal feri penumpang.

"Proses pemulangan jemaah haji sudah dipersiapkan dan tetap sesuai jadwal dengan kapal feri ke pelabuhan Dumai karena lebih aman dibanding jalur udara di tengah kabut asap ini," terangnya.

Saat ini kondisi jemaah haji yang berada di pemondokan di Kota Mekkah diakui banyak yang mengalami keletihan, terutama batuk dan sakit ringan karena faktor cuaca.

Sebelum bertolak meninggalkan Mekkah menuju Madinah, sebanyak 279 jemaah akan melaksanakan tawaf wada sebagai penutup rangkaian ibadah haji.

"Dilaporkan bahwa banyak yang mengalami keletihan dan sakit ringan, dan kita berdoa semoga semua jemaah bisa kembali ke Tanah Air dengan sehat dan selamat," ujarnya.

Dijadwalkan juga kepulangan jemaah dari tanah suci Mekkah ini akan disambut oleh Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus beserta rombongan di Bandara Hang Nadim Batam.

Dalam pelaksanaan musim haji 2015 ini, seperti diberitakan, satu jemaah perempuan meninggal dunia di Makkah karena sakit, dan Kemenag memastikan tidak ada yang menjadi korban "crane" jatuh atau tragedi Mina.