Dinkes Dumai Bagikan Lagi 10.000 Masker

id dinkes dumai, bagikan lagi, 10000 masker

Dinkes Dumai Bagikan Lagi 10.000 Masker

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau, kembali membagikan 10 ribu lembar masker kepada masyarakat dan pelajar di sekolah dan sejumlah ruas jalan umum mencegah dampak buruk kabut asap kebakaran lahan.

Kepala Dinkes Dumai Faisal di Dumai, Selasa, menyebutkan, pembagian masker karena pencemaran udara terus dalam keadaan berbahaya akibat kabut asap, terutama bagi anak usia dini dan wanita hamil menyusui.

"Kualitas udara belum membaik dan masih terus saja berasap pekat, karena itu kembali disebar masker gratis ke masyarakat dan anak sekolah mengantisipasi gangguan kesehatan," katanya.

Memburuknya kualitas udara saat ini, akan dapat memicu penyakit seperti batuk pilek, pneumonia, asma atau sesak napas, iritasi mata dan kulit jika terhirup oleh manusia tanpa memakai masker.

Masker dibagikan ke sejumlah sekolah dasar, menengah pertama dan atas, yaitu SMAN Binaan Khusus, SMAN 2, SMAN 1, SMKN 1, MAN, SMPN 1, SMPN 7, MTs Al-Falah dan beberapa lainnya.

"Anak sekolah dan usia dini sangat rentan diserang sakit akibat kabut asap ini sehingga pembagian masker diutamakan kepada pelajar," jelasnya.

Dia mengimbau juga bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit paru paru, asma, jantung, bayi dan balita serta ibu hamil menyusui dan lanjut usia agar tetap berada di dalam ruangan.

Disarankan juga agar pemilik rumah menutup pintu dan jendela supaya udara tidak bercampur dengan partikel debu halus kebakaran hutan dan lahan yang dibawa terbang oleh angin.

"Selain itu banyak minum air putih untuk mengurangi efek akibat debu kebakaran lahan, dan segera berobat ke pos kesehatan terdekat jika merasakan gejala gangguan kesehatan akibat asap," katanya menjelaskan.

Sementara, Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus menyatakan kebijakan untuk meliburkan pelajar dari kegiatan belajar di sekolah masih diberlakukan hingga kondisi kembali normal.

"Pihak sekolah sudah diberikan kewenangan untuk meliburkan anak didiknya jika tingkat cemaran udara membahayakan kesehatan, namun tetap memberikan tugas di rumah," katanya menegaskan.