Pemimpin Indonesia Pada Sidang Majelis Umum PBB

id pemimpin indonesia pada sidang majelis umum pbb

 Pemimpin Indonesia Pada Sidang Majelis Umum PBB

Oleh Budi Setiawanto

Jakarta, (Antarariau.com) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemban tugas negara untuk menghadiri dan berpidato pada serangkaian sidang tahunan ke-70 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangkaian HUT ke-70 PBB bertema "Strong UN, Better World".

Indonesia merupakan salah satu negara dari 193 negara anggota PBB.

Partisipasi pemimpin negara dan pemerintahan dari Indonesia ini memperpanjang deretan kepala negara sebelumnya di ajang resmi seluruh dunia itu.

JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, memperpanjang deretan pemimpin Indonesia yang menghadiri dan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.

Pada 30 September 1960 Presiden Soekarno berpidato didepan Majelis Umum PBB dan pidatonya diberi judul "To Build the World A New". Selain menguraikan soal Pancasila, perjuangan Indonesia untuk membebaskan Irian Barat, masalah kolonialisme, usaha perbaikan organisasi PBB, serta usaha untuk meredakan ketegangan perang dingin dan ketegangan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, Soekarno juga menyerukan membangun dunia baru di bawah naungan PBB.

Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB, dan Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB tak lama saat pemerintahan Presiden Soeharto berkuasa.

Pidato Presiden Soeharto dalam Sidang Majelis Umum Ke-47 PBB pada 24 September 1992 menyampaikan "Pesan Jakarta" yang dirumuskan dalam KTT ke 10 GNB di Jakarta antara tanggal 1-6 September 1992. Soeharto saat itu berdiri di hadapan Sidang Majelis Umum PBB bukan hanya mewakili 180 juta penduduk Indonesia namun juga mewakili 108 anggota Gerakan Non-Blok atau dua per tiga dari keseluruhan keanggotaan PBB.

Pada 25 September 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri dan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB. Yudhoyono mengingatkan seluruh negara untuk tidak mengaitkan terorisme dengan ajaran Islam, karena hal itu akan menyakiti umat Islam. Yudhoyono juga mengingatkan para kepala negara untuk menghentikan perang.

Bersambung ke hal 2...