Disperindag Pekanbaru Lanjutkan Operasi Pasar Elpiji Bersubsidi

id disperindag pekanbaru, lanjutkan operasi, pasar elpiji bersubsidi

Disperindag Pekanbaru Lanjutkan Operasi Pasar Elpiji Bersubsidi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terus melanjutkan operasi pasar elpiji tiga kilogram di wilayah tersebut hingga pasokan normal di pasaran.

"Kami akan lakukan operasi pasar selagi masih ada keluhan kelangkaan di masyarakat," ungkap Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Irba operasi pasar yang dilakukan sejak sepekan ini belum seluruhnya menyentuh wilayah di Pekanbaru. Khususnya daerah pinggiran dan perbatasan.

"Operasi Pasar akan terus berlanjut di wilayah setempat hingga pasokan dimasyarakat stabil dan tidak ada kelangkaan," ujarnya.

Seperti hari ini sebut Irba mencontohkan masyarakat Kecamatan lima puluh meminta melalui Lurahnya untuk dilakukan Operasi Pasar.

"Sehari sebelumnya diwilayah Padang Bulan Kecamatan Senapelan, lalu kota tinggi, Rumbai Pesisir, dan lainnya beberapa kecamatan sudah dilakukan," beber Irba.

Masih sebut Irba, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru sudah memulai operasi pasar tabung melon ini dua hari berturut-turut di tujuh lokasi yang diduga alami kelangkaan.

Ketujuh lokasi operasi pasar adalah di kantor Disperindag Pekanbaru Jalan Teratai Kecamatan Sukajadi.

Lalu Kantor Lurah Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki, Kantor Lurah Simpang Baru kecamatan Tampan, Kantor lurah Lembah Damai Kecamatan Rumbai Pesisir, Kantor Camat Marpoyan Damai, Asrama Pancasila Kecamatan Sail, dan Kantor Camat Bukit Raya.

"Pada setiap operasi pasar disediakan ¿560 tabung gas elpiji," tuturnya.

Dalam operasi pasar ini warga yang akan membeli diwajibkan membawa foto copy kartu keluarga (KK), dan masing-masing hanya berhak satu tabung. Harga gas pertabungnya hanya Rp16.000.

Menurut Irba ternyata tidak beroperasinya Stasiun Pengisian Bahan bakar Elpiji (EPBE) ¿Kamis 24/9 lalu bertepatan libur Idul Adha 1436 H, telah berdampak pada kelangkaan selama satu minggu.

Ani warga Kecamatan Marpoyan damai, mengakui di pangkalan Adi Sucipto selalu terjadi kekosongan. Bahkan dalam hitungan jam sudah habis.

Bahkan harga eceran melambung hingga Rp 30.000 pertabung dari HET yang ditetapkan pemerintah Rp16.000/tabung.

"Sudah mahal gas yang mau dibeli tidak ada," tandasnya.