BNPB: Helikopter Dari Riau Digeser Ke Sumsel

id bnpb, helikopter dari, riau digeser, ke sumsel

 BNPB: Helikopter Dari Riau Digeser Ke Sumsel

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei, menyatakan helikopter untuk bom air di Provinsi Riau, akan digeser ke Sumatera Selatan untuk memperkuat proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan yang masih belum bisa dikendalikan.

"Heli dari Riau akan diambil satu, tidak semua, ke Palembang (Sumatera Selatan)," kata Willem Rampangilei ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Kamis.

Willem kini berada di Palembang untuk memonitor proses pemadaman di daerah tersebut. Menurut dia, keputusan itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta agar penanganan kebakaran harus secepatnya dilakukan ke daerah yang masih memiliki banyak titik api, yakni di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Tengah.

"Kebakaran laten matih terus ada di daerah itu, sehingga kekuatan akan kita tambah ke Sumsel dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah)," katanya.

Ia mengatakan pemadaman kebakaran di Sumsel merupakan solusi untuk mengakhiri kabut asap yang terus menyelimuti hampir seluruh Sumatera, termasuk di negara jiran seperti Singapura dan Malaysia.

"Termasuk di Riau yang sampai sekarang masih ada asap kiriman," katanya.

Hingga kini ada tiga helikopter sewaan BNPB yang kini ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, yakni MI 171, Sikorsky dan Kamov.

Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di ibukota Provinsi Riau tersebut kembali memburuk dengan jarak pandang berkisar 50 meter pada Kamis pagi.

"Kabut asap pagi ini bercampur dengan embun sehingga menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter. Jika dibandingkan dengan Rabu malam lalu (7/10) kabut asap sempat membaik dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.

Selain di Pekanbaru, kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut juga terpantau di sejumlah daerah di Riau. Kabut asap pekat terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang berkisar 500 meter.

Sementara itu kabut asap masih terus menyelimuti wilayah Pelalawan dengan jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya di Kota Dumai kabut asap terpantau berkurang dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter.

Sementara itu, BMKG merilis pada Kamis pukul 05.00 WIB Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 202 titik panas (hotspot) di Sumatera.

"Keberadaan titik panas masih terfokus di Provinsi Sumatera Selatan dengan 198 titik. Lainnya tersebar di Lampung dengan satu titik dan Bangka Belitung tiga titik," ujarnya.